Bisnis Berkelanjutan Gairahkan Masyarakat Pulihkan Gambut dan Cegah Kebakaran
Rumah bibit untuk penanaman kembali lahan gambut yang dibangun oleh kelompok masyarakat di Kampung Penyengat, Kabupaten Siak, Riau.
Model bisnis dapat diterapkan secara partisipatif dengan melibatkan semua komponen masyarakat baik laki-laki dan perempuan untuk mengidentifikasi komponen utama bisnis dan pilihan pemasaran. Transparansi dalam pembagian biaya dan manfaat antar anggota dalam kelompok menjadi aspek penting yang harus diperhatikan dalam mengembangkan model bisnis ini.
Untuk mengefektifkan restorasi gambut, para pemangku kepentingan terkait dapat mengembangkan model bisnis berkelanjutan di setiap lokasi yang menjadi target restorasi. Pendanaan juga perlu berfokus terhadap aspek kesejahteraan, untuk mencegah kebakaran berulang di lokasi restorasi karena pembatasan dan penanaman kembali yang belum optimal.
Lila Juniyanti, Peneliti di Pusat Riset Kependudukan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN); Dyah Puspitaloka, Research Officer, Indonesia Lead Research Group Green Value Chains, Integrated Business Model, and Innovative Financing, Center for International Forestry Research - World Agroforestry (CIFOR-ICRAF), dan Herry Purnomo, Indonesia Country Director dan Senior Scientist, Center for International Forestry Research - World Agroforestry (CIFOR-ICRAF)
Artikel ini terbit pertama kali di The Conversation. Baca artikel sumber.
Redaktur : -
Komentar
()Muat lainnya