Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Bisnis Berkelanjutan Gairahkan Masyarakat Pulihkan Gambut dan Cegah Kebakaran

Foto : The Conversation

Rumah bibit untuk penanaman kembali lahan gambut yang dibangun oleh kelompok masyarakat di Kampung Penyengat, Kabupaten Siak, Riau.

A   A   A   Pengaturan Font

Maraknya aktivitas pertanian dan perkebunan di kampung dan area di sekitarnya ternyata berkontribusi mengeringkan lahan gambut.

Lila Juniyanti, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN); Dyah Puspitaloka, Center for International Forestry Research - World Agroforestry (CIFOR-ICRAF), dan Herry Purnomo, Center for International Forestry Research - World Agroforestry (CIFOR-ICRAF)

Restorasi adalah salah satu upaya untuk mengembalikan dan menjaga keberlangsungan lahan gambut yang penting bagi kestabilan iklim Bumi dan mencegah kebakaran hutan dan lahan.

Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) memiliki target restorasi seluas 1,04 juta ha dalam periode 2022-2024 hingga mencapai 3,44 juta ha selama 2030-2034.

Kendati begitu, restorasi tak bisa hanya mengandalkan aspek ekologi seperti penanaman dan pembasahan kembali lahan gambut yang mengering. Usaha mengungkit kesejahteraan masyarakat sekitar juga penting agar secara ekonomi dan sosial, masyarakat semakin akrab dan 'terikat' dengan kesehatan lahan gambut.

Selama hampir dua tahun, saya bersama tim peneliti dan mitra memfasilitasi pengembangan model bisnis untuk restorasi gambut oleh masyarakat adat dan masyarakat lokal. Pengembangan model bisnis merupakan salah satu proses riset aksi partisipatif yang dilaksanakan di Desa Kayu Ara Permai dan Desa Penyengat, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, Provinsi Riau.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top