BRGM Rehabilitasi 7.340 Hektare Lahan Mangrove di Indragiri Hilir
BRGM dan Forkopimda menghadiri Focus Group Discussion (FGD) strategi rehabilitasi mangrove di Indragiri Hilir.
Tembilahan - Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) merehabilitasi 7.340 hektare lahan mangrove di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Provinsi Riau, melalui programMangrove for Coastal Resilience(M4CR) dengan dukungan Bank Dunia.
"Melalui program M4CR, BRGM akan terus berupaya melakukan percepatan rehabilitasi mangrove di Indragiri Hilir seluas 7.340 hektare," kata Pelaksana Tugas Deputi Bidang Edukasj, Sosialisasi, Partisipasi dan Kemitraan BRGM Gatot Soebiantoro di Tembilahan, Rabu.
Untuk itu, pihaknya dalam tahap awal merancang strategi bersama forum komunikasi pimpinan daerah setempat. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut kunjungan kepala BRGM ke Desa Kuala Selat.
Pihaknya menghimpun masukan dan kesepakatan bersama untuk berpartisipasi dalam upaya-upaya rehabilitasi mangrove di Kabupaten Inhil. Pasalnya, laju abrasi mengakibatkan wilayah mangrove yang berkurang dari waktu ke waktu mengancam keberadaan kebun kelapa yang menjadi komoditas utama di daerah ini.
"Kebun kelapa yang tergenang air laut menyebabkan tanaman kelapa mati sehingga tidak dapat dipanen, dan mengganggu kehidupan masyarakat," katanya.
Menurut dia, pendekatan dalam rehabilitasi mangrove menggunakan kerangka 3M yaitu memulihkan, meningkatkan, dan mempertahankan. Kemudian diperkuat dengan penguatan sosial ekonomi masyarakat, kelembagaan maupun peningkatan kapasitas sumber daya manusia rehabilitasi mangrove.
"Dari pertemuan ini diharapkan dihasilkan rumusan hasil diskusi pemangku kepentingan sebagai solusi mengatasi permasalahan kerusakan lingkungan ekosistem mangrove, dan meningkatkan perikehidupan masyarakat," ujarGatot.
Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Indragiri Hilir Fajar Husin menyampaikan bahwa 70 persen penduduk Inhil adalah pekebun kelapa dan merangkap menjadi nelayan. Dengan adanya upaya pemulihan mangrove diharapkan dapat melindungi lingkungan pesisir dan meningkatkan komoditas yang akan diambil nelayan seperti udang, kepiting, kerang, dan lainnya.
"Dengan mangrove yang terjaga, diharapkan anak cucu kita bisa menikmati hasil dari ekosistem mangrove di masa depan secara berkelanjutan," katanya.
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya