Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Bisa Tingkatkan Risiko Kanker, Waspadai Konsumsi Makanan Kaleng Terlalu Sering

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Makanan kaleng memang terkesan lebih praktis. Anda bisa menghemat waktu dan tenaga. Selain itu, makanan kaleng juga dapat disimpan dalam jangka waktu yang cukup lama.

Meskipun praktis, Anda perlu mewaspadai mengonsumsi makanan kaleng terlalu sering. Selain mengandung zat pengawet yang membuatnya bisa bertahan lama, makanan kaleng juga dapat terkontaminasi zat yang digunakan untuk menghilangkan karat pada kaleng.

Berikut beberapa alasan mengapa Anda dilarang mengonsumsi makanan kaleng terlalu sering.

1. Meningkatkan risiko kanker

Bahan pengawet yang ada di makanan kaleng dapat mendorong pertumbuhan sel kanker yang dapat menimbulkan risiko berbagai macam penyakit kanker. Meskipun para produsen mengklaim makanan kaleng bebas dari bakteri, Anda perlu memikirkan kembali mengonsumsi makanan kaleng terlalu sering.

2. Alergi

BTM atau Bahan Tambahan Makanan sering ditambahkan pada makanan kaleng guna menambah rasa yang menggoda selera. Namun, BTM bukanlah nutrisi alamai yang dibutuhkan tubuh. Beberapa orang bisa memberikan reaksi karena BTM hingga mengalami beberapa gejala alergi, seperti ruam, gatal-gatal hingga gangguan pernapasan.

3. Gangguan pencernaan

Bahan kimia yang digunakan untuk mengawetkan makanan juga bisa mengganggu sistem pencernaan. Bila Anda terlalu sering mengonsumsi makanan kaleng, ada kemungkinan Anda mengalami pengendapan dalam usus yang bisa menyebabkan sakit perut dan diare.

4. Diabetes

Produsen makanan kaleng biasanya menambahkan zat anti karat atau disebut Bisphenol A. Menurut penelitian dari Harvard Public School of Health, mengonsumsi Bisphenol A secara terus menerus akan menyebabkan penghambatan insulin yang bisa mengontrol gula darah dalam tubuh yang bisa menyebabkan diabetes.

5. Gangguan saluran kemih

Beberapa makanan kaleng menambahkan pemanis buatan yang cukup signifikan, contohnya pada buah kalengan. Pemanis buatan sulit dicerna oleh tubuh. Hal ini bisa menyebabkan gangguan pada ginjal dan saluran kemih.

6. Keracunan

Makanan kaleng yang Anda biarkan berbulan-bulan bisa menjadi sarang bakteri berbahaya yang bernama Clostridium. Efek yang akan dirasakan bila terkontaminasi bakteri ini adalah rasa gatal di tenggorokan. Namun bila terus dikonsumsi, efek lain yang bisa dirasakan ialah pusing, mual, buang air terus-menerus dan mengakibatkan keracunan.

Nah, alangkah baiknya Anda mengurangi konsumsi makanan kaleng. Meskipun memakan waktu, bagaimanapun bahan makanan yang masih segar lebih baik dikonsumsi dan lebih sehat untuk tubuh.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Reisky Aulia

Komentar

Komentar
()

Top