Sabtu, 14 Des 2024, 00:04 WIB

Bisa Dicoba Usulan Ini, Warga yang Terlibat Tawuran Dihukum Ikut Pendidikan Militer

Anggota DPRD DKI Jakarta Tri Waluyo saat melakukan reses ke daerah pemilihan di Jakarta Utara.

Foto: ANTARA/HO - Dokumentasi Pribadi

Jakarta - Anggota DPRD DKI Jakarta Tri Waluyo mengusulkan warga yang terlibat aksi tawuran baik itu antarkampung atau antarsekolah diberi hukuman mengikuti pendidikan militer sehingga menumbuhkan rasa cinta terhadap keluarga, bangsa, dan tanah air.

"Pokoknya mau usia tua, muda, berstatus pelajar atau putus sekolah kalau dia ikut tawuran ya dikirim aja untuk menjalani pendidikan militer," kata Anggota DPRD Dapil Jakarta III (Tanjung Priok, Pademangan, dan Penjaringan) Tri Waluyo di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan hal ini karena sejauh ini sanksi yang diberikan kepada pelaku tawuran belum memberikan efek jera.

Dia mencontohkan dengan memberikan ancaman pencabutan Kartu Jakarta Pintar (KJP) kepada pelajar yang terlibat tawuran yang ternyata itu tidak efektif.

Hal ini terjadi karena yang ikut tawuran adalah mereka yang tidak bersekolah atau putus sekolah, mereka yang tidak memiliki pekerjaan atau kegiatan sehingga menyalurkan dengan aksi tawuran ini.

Ia menilai dengan adanya pembinaan yang dilakukan Dinas Sosial yang berkolaborasi dengan TNI atau pihak terkait memberikan pendidikan kepada para pelaku tawuran ini

"Di sana mereka bisa diberikan pendidikan disiplin, mencintai diri sendiri, keluarga lingkungan, pendidikan agama hingga pendidikan hidup yang menjadi bekal bagi mereka jika kembali ke masyarakat," kata dia.

Terkait dengan teknis pelaksanaan, dirinya menyerahkan kepada pihak terkait agar hal ini menjadi solusi dari maraknya aksi tawuran terutama di Jakarta Utara.

"Kami akan bicarakan dengan pihak terkait untuk merealisasikannya," kata dia.

Selain itu Tri juga akan mengajak para orang tua dan keluarga memberikan arahan kepada anak-anak mereka agar tidak terlibat aksi tawuran atau aksi pidana yang merugikan masa depan.

"Peran orang tua sangat penting, jika ada anak yang berkeliaran pada malam hari, orang tua harus cemas dan memastikan anak mereka sudah beristirahat di rumah," kata dia.

Sejumlah tawuran kerap terjadi di beberapa lokasi di Jakarta Utara bahkan menyebabkan sejumlah korban mengalami luka ringan, luka berat, hingga kematian.

Menurut dia kondisi ini harus dicarikan solusi bersama agar generasi muda ini bisa diselamatkan dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.

"Kami mengajak seluruh pihak ikut terlibat dalam mencegah terjadinya aksi yang merusak masa depan generasi muda," kata politisi PKB tersebut.

Redaktur: Marcellus Widiarto

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan: