Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Bionic Eye,Teknologi Canggih Atasi Kebutaan

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Diketahui hampir 40 juta orang menderita kebutaan di seluruh dunia dan 124 juta lainnya terkena gangguan penglihatan. Oleh karena itu tidak mengherankan jika para peneliti berniat mengembangkan cara-cara baru untuk memulihkan penglihatan. Salah satu upaya tersebut adalah pengembangan yang disebut Bionic Eye.

Apalagi dengan perkembangan teknologi dunia kini yang semakin radikal maka sangat memungkinkan organ tubuh manusia yang sangat kompleks digantikan dengan sebuah teknologi. Para ilmuwan menemukan sistem Bionic Eye yang yang dapat memperbaiki bahkan mengganti retina pada mata manusia. Bionic Eye tidak hanya digunakan untuk melihat melainkan dapat menggabungkan sebuah kacamata yang dilengkapi dengan kamera, serta ditanamkan sebuah retina buatan yang canggih.

Bionic Eye adalah mata buatan yang memberikan sensasi visual ke otak. Mata buatan inii terdiri dari sistem elektronik yang memiliki sensor gambar, mikroprosesor, penerima, pemancar radio dan chip retina.Bionic Eye dikembangkan oleh perusahaan yang berbasis di California bernama Second sight adalah Sistem Prostesis Retina Argus II yang disetujui FDA di Amerika Serikat.

Prostesis Retina adalah implan biomedis yang digunakan untuk mengembalikan sebagian penglihatan yang berguna bagi mereka yang kehilangan penglihatan karena penyakit ini.

Menurut sebuah survei di setiap 5.000 orang ada satu yang menderita penyakit itu. Ini digunakan untuk memberikan sinyal pulsa ke otak dengan menggunakan implan retina untuk orang buta. Karena memiliki kamera video mini untuk mendapatkan data yang ditransfer secara nirkabel ke unit pemrosesan video yang mengubah data menjadi sinyal elektronik dan kemudian sinyal tersebut ditransfer ke elektroda yang menghasilkan impuls untuk diinterpretasikan dengan otak dan orang buta dapat terlihat seperti manusia normal, tetapi penglihatannya tidak 100% sempurna.
Halaman Selanjutnya....


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Sindi B Natalia Panjaitan

Komentar

Komentar
()

Top