Bioflok, Budidaya Ikan Efisien dan Produktif
Foto:Teknologibioflok bekerja dengan melibatkan bakteri probiotik sebagai pengurai limbah dapat meningkatkan kualitas air dalam kolam terpal. Biasanya, kolam berbentuk melingkaran dengan mengimbangkan kandungan karbon dan nitrogen dalam sistem akuakultur.
Kotoran ikan yang dihasilkan selanjutnya dikonversi oleh bakteri sebagai sumber protein bagi ikan, sehingga menekan limbah. Biasanya pada budidaya ikan semacam lele, nila, atau gurami, kotoran yang tidak ditangani akan berubah menjadi racun berupa ammonia (NH3) yang membentuk total ammonia nitrogen (TAN) yang bersifat toksik.
Karena bersifat toksik, limbah ini akan menurunkan kualitas air dan dapat membunuh ikan. Bioflok bertujuan membatasi kandungan amonia dengan metode yang berguna bagi peningkatan kualitas dan kuantitas ikan.
"Budidaya sistem bioflok merupakan teknologi yang memicu peningkatan produktivitas perikanan budidaya secara otomatis juga menghadirkan peluang untuk keterlibatan masyarakat lebih jauh," kata Dirjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan, Slamet Soebjakto.
Bioflok atau biofloc berasal dari kata 'bios' dan 'floc' yang artinya kehidupan dan gumpalan. Metode ini memanfaatkan aktivitas mikroorganisme yang membentuk gumpalan. Dengan bantuan aerator pada kolam bulat, bakteri akan mengubah kotoran menjadi sekumpulan organisme seperti bakteri, jamur, protozoa, ataupuan algae.
Caranya dengan mengubah senyawa organik serta anorganik yang mengandung kabon (C), hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N) dan posfor (P). Senyawa-senyawa ini kemudian diubah menjadi lumpur (sludge) oleh bakteri pembentuk flocs (flocs forming bacteria).
Bakteri pembentuk flok dipilih dari bakteri yang nonpathogen yang mempunyai kemampuan menyintesis PHA, memproduksi enzim ekstraselular, memproduksi bakteriosin terhadap bakteri pathogen. Dia juga mengeluarkan metabolis sekunder yang dapat menekan pertumbuhan serta menetralkan toksik dari plankton merugikan.
Salah satu ciri khas bakteri pembentuk bioflok dari Bacillus spp ialah kemampuannya untuk menyintesis senyawa poli hidroksi alkanoat (PHA). Beberapa bakteri pembentuk flok yang telah teruji diaplikasikan di lapangan ialah Achromobacter liquefaciens, Arthrobacter globiformis, Agrobacterium tumefaciens serta Pseudomonas alcaligenes. Beberapa bakteri probiotik ini dapat dibeli di pasar.
PH Stabil
Teknologi bioflok menawarkan banyak manfaat, seperti ramah lingkungan, PH air relatif stabil. PH rendah membuat kandungan ammonia menjadi kecil, tidak tergangung pada sinar matahari. Selain itu, jumlah ikan hidup (survival rate) bisa mencapai 90 persen.
Air bekas budidaya juga tidak bau, sehingga tidak mengganggu lingkungan sekitar. Air dengan kandungan nutrisi tersebut dapat dipakai sebagai pupuk tanaman baik sayur-sayuran maupun buah-buahan.
Feed Conversion Ratio (FCR) atau perbandingan antara berat pakan dan berat total (biomass) ikan dalam satu siklus periode budidaya bisa mencapai 1,03. Artinya 1,03 kg pakan menghasilkan 1 kilogram. Ini tergolong cukup tinggi.
Sistem bioflok juga tidak perlu atau hanya sedikit pergantian air, namun keamanan hayatinya tetap terjaga. Limbah dari kotoran akan diurai atau didaur ulang oleh bakteri lalu dijadikan makanan berprotein tinggi. Dengan kolam yang rapat, sistem ini mengurangi polusi air dan risiko introduksi atau penyebaran pathogen ke tanah.
Keuntungan lain bioflok adalah hemat biaya pakan. Sebab kotoran dapat dikonversi menjadi pakan kembali. Produktivitas lebih tinggi karena tingkat kelangsungan hidup, pertumbuhan kinerja dan konversi pakan dalam sistem budidaya ikan meningkat.
Slamet mengatakan, sejak dipraktikkan masyarakat pada 2015, hingga kini bioflok telah menjadi solusi jitu pembudidayaan guna meningkatkan produktivitas serta perekonomian masyarakat.
"Bukan hanya bagi pembudidaya, perekonomian masyarakat sekitar seperti penjual peralatan pendukung misalnya terpal, jaring, dan ember, terangkat," jelas Slamet. hay/G-1*
Redaktur:
Penulis: Haryo Brono
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Jenderal Bintang Empat Akan Lakukan Ini untuk Dukung Swasembada Pangan
- 2 Satu Dekade Transformasi, BPJS Ketenagakerjaan Torehkan Capaian Positif
- 3 Warga Dibekali Literasi Digital Wujudkan IKN Kota Inklusif
- 4 Butuh Perjuangan Ekstra, Petugas Gabungan Gunakan Perahu Salurkan Bantuan ke Lokasi Terisolasi
- 5 Pengamat: Rendahnya Pengetahuan Masyarakat Dieksploitasi "Pemain" Judol
Berita Terkini
- The Fed AS Diperkirakan Akan Kembali Pangkas Suku Bunga
- Utusan AS: Trump Harus Aktif di Badan HAM PBB untuk Melawan Tiongkok
- Badiul Fitra: Pembangunan 3 Juta Rumah Berpotensi Gerus Lahan Pertanian
- Jelang Nataru, Kemenhub Optimalkan Pelayanan Transportasi Udara
- Timnas Indonesia Latihan Perdana Jelang Lawan Filipina