Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Biji-bijian Tahan Lama Jamin Ketersediaan Pangan

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Hasil pertanian yang melimpah menjadikan masyarakat Mesopotamia memikirkan ketersediaan pangan yang tahan lama dan hal ini berkontribusi bagi peningkatan populasinya.

Di dunia kuno, Mesopotamia dan wilayah yang disebut Bulan Sabit yang subur (the Fertile Crescent), merupakan wilayah yang telah memiliki salah satu sistem pertanian terbaik. Mereka menanam, jenis biji-bijian utama yang digunakan untuk pertanian seperti barley, gandum, millet, dan emmer.

Di wilayah kerajaan Babilonia, Asiria, dan tanah Het, jelai adalah biji-bijian utama yang digunakan manusia. Tanaman ini cukup toleran terhadap garam saat pengairan di musim panas dengan air payau dilakukan di ladang pertanian.

Produk pertanian lainnya termasuk wijen (berasal dari kata Akkadia šamaššammu), yang dibudidayakan secara luas dan digunakan untuk membuat minyak. Minyak zaitun diproduksi di pegunungan. Rami digunakan untuk membuat kain linen. Kacang polong dibudidayakan di Mesopotamia, sedangkan lentil lebih disukai di Palestina.

Pohon ara, delima, apel, dan pistachio ditemukan di seluruh wilayah Bulan Sabit yang subur. Di desa-desa dan kota-kota di Mesopotamia selatan, rumpun pohon kurma biasa ditemukan, seringkali dengan sayuran seperti bawang merah, bawang putih, dan ketimun yang tumbuh di bawah naungan pohon palem.

Kurma yang dimakan dalam bentuk segar atau kering, menyediakan gula dan vitamin penting bagi masyarakat di sana. Kayu dari tumbuhan palem digunakan untuk menjadi barang kerajinan. Namun demikian meski terlihat kokoh, kayunya tidak cocok untuk konstruksi.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top