Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Biji-bijian Tahan Lama Jamin Ketersediaan Pangan

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Ladang dikerjakan dengan bantuan lembu dan sekelompok pekerja, yang bertambah besar ketika tangan upahan ditambahkan ke tenaga kerja untuk panen di musim semi. Alat yang digunakan sederhana, antara lain sabit dengan bilah batu dan dayung untuk mengirik. Bajak kayu dibuktikan dari milenium keempat SM, dan bajak yang menaburkan benih ke tanah ditemukan pada milenium kedua SM.

Berdasarkan Almanak Petani Sumeria tertanggal 1700 SM, menunjukkan kawasan Mesopotamia sudah memahami rotasi tanaman dan meninggalkan ladang kosong untuk menjaga kesuburan tanah. Namun, praktik penggunaan pupuk kandang untuk menyuburkan tanah tampaknya belum diketahui.

Beberapa hasil pertanian yang berlebih kadang-kadang bahkan diekspor ke negara lain. Hasil panen ekonomi pertanian di Mesopotamia kuno kira-kira sebanding dengan apa yang dicapai petani tradisional Timur Tengah pada abad ke-19 dan awal abad ke-20 M, sebelum munculnya praktik pertanian modern. Mesopotamia adalah rumah bagi salah satu sistem pertanian paling berlimpah di dunia kuno.

Masyarakat Mesopotamia sangat bergantung pada pertanian dan akses ke air. Awalnya, sebagian besar tanah dimiliki oleh istana dan kuil, tetapi pada abad ke-18 SM, sebagian besar tanah diprivatisasi. Satuan tanah terkecil adalah ilkum, yang disewakan oleh istana kepada keluarga petani kecil.

Meskipun secara hukum tidak dapat diwariskan, secara de facto, perjanjian sewa yang sama berlanjut selama beberapa generasi. Surplus pertanian sangat penting untuk penciptaan kota pertama dan masyarakat perkotaan.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top