Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
#WeSingWeDanceWeLove

Bicara Cinta dalam Panggung Pementasan

Foto : dok. EKI Dance Company/sukadi
A   A   A   Pengaturan Font

Penampilan dibuka dengan pertunjukan mash-up dua buah lagu, Tak Ada Logika dari Agnes Monika dan Meriang milik Cita Citata. 21 penyanyi menyanyikan kedua lagu itu secara berselingan sekaligus berpasangan. Membuat harmoni yang begitu meriah di panggung sebagai pertunjukan pertama.

Selanjutnya, EKI Dance Company menampilkan sebuah tarian yang terinspirasi dari kisah Mahabharata. Yaitu ketika Arjuna dan Srikandi, dua tokoh pewayangan yang tengah berada di medan perang. Di sana, Srikandi yang meskipun perempuan masih tetap gagah berani maju mendampingi Arjuna. Ia ikut mengangkat busur dan panahnya berperang. Arjuna berdiri melindungi Srikandi, namun juga tetap memberikannya kesempatan yang sama dalam berperang sehingga menunjukan kesetaraan gender bahkan berlaku di medan perang.

My Goddess menceritakan seorang asisten dari artis terkenal yang diam-diam memendam rasa cinta terhadap artisnya. Baginya, sang artis adalah sang dewi. Ketika ia tidak bisa lagi memendam perasaan tersebut, sang asisten pun memberanikan diri untuk mengungkapkan perasaan cintanya dengan cara menembak sang artis. Ketiga unsur, tarian, nyanyian dan akting terpancarkan dari penampilan ini dengan vokal Ara Ajiswi, penyanyi muda di EKI Dance Company.

Sementara Body Wreck dan Building Blocks menampilkan tarian-tarian modern bergaya kekinian yang menggambarkan anak-anak milenial saat ini, yang dipadukan dengan tarian balet kontemporer. Karya Building Blocks menyoroti kehidupan urban yang saat ini serba cepat sehingga tubuh dan pikiran dituntut untuk menjadi semakin praktis dan presisi individu seakan bergerak terbatas di dalam kotaknya masing-masing. Ini juga menjadi ekspresi sebuah keresahan dalam upaya memenuhi tuntutan zaman.


Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top