Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sektor Hulu

Biaya Produksi Perkebunan Meningkat

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah perlu memperhatikan nasib perkebunan rakyat agar kondisinya tak makin memprihatinkan. Pasalnya, biaya yang harus ditanggung makin besar meskipun nilai tukar petani (NTP) perkebunan rakyat pada Oktober lalu meningkat 1,70 persen dari bulan sebelumnya.

"Hal yang perlu dicatat dari NTP Perkebunan Rakyat ini adalah kenaikan indeks biaya produksi biaya modal (BPPBM), seperti biaya pembelian pupuk, biaya transportasi, dan biaya produksi lainnya, sementara terjadi penurunan biaya konsumsi rumah tangga," ungkap Ketua Departemen Kajian Strategis Nasional Serikat Petani Indonesia (SPI), Mujahid Widian, di Jakarta, Senin (21/11).

Catatan Badan Pusat Statistik (BPS), lanjutnya, menunjukkan kelapa sawit dan kopi merupakan komoditas yang menyumbang kenaikan NTP.

Secara terpisah, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, menginstruksikan agar program kerja Direktorat Jenderal Perkebunan mampu memberikan solusi dari hambatan dan permasalahan yang dihadapi pekebun secara cepat.

Ditjen Perkebunan diharapkan akan lebih detail, utuh, berjalan baik dan operasional, tidak berhenti pada tingkat distribusi program, tapi harus mampu mengendalikan dan memastikan seluruh program berjalan baik dan operasional.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top