Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Biadab, Seorang Pelajar Tewas Dibunuh KKSB di Papua

Foto : Istimewa

Ilustrasi.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Aksi biadab Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) kembali terjadi, kali ini KKSB menembak mati seorang pelajar SMA, Ali Mom (16 tahun) di kampung Wuloni Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, Kamis (15/4/2021).

Menurut siaran pers Puspen TNI yang diterima Sabtu (17/4), Kapolres Puncak Kompol I Nyoman Punia ketika dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. "Almarhum Ali Mom dicegat, dibacok dan ditembak ketika mengantarkan pesanan pinang ke kampung Wuloni," ujar Kapolres.

Korban merupakan pelajar kelas 2 SMA ini tewas ditempat dan baru bisa dievakuasi pada Jumat pagi (16/4/2021). "Mengingat pada saat kejadian hari sudah gelap dan lokasi tersebut sangat rawan, menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," kata Kapolres.

Pembunuhan terhadap pelajar ini, menambah daftar kebiadaban KKSB. Dalam minggu ini, sudah 4 orang menjadi korban kebiadaban mereka. Selain dua orang guru Oktavianus Rayo dan Yonathan Renden, KKSB membunuh seorang tukang ojek atas nama Udin dan kemarin membunuh pelajar Ali Mom (16 tahun). Selain aksi pembunuhan, KKSB juga melakukan aksi teror pembakaran sekolah, rumah guru, memeras warga dan membakar helikopter.

Kapen Kogabwilhan III Kolonel Czi IGN Suriastawa selain membenarkan kejadian tersebut juga menyebutkan bahwa ketiga front OPM sudah frustasi. Front politiknya frustasi karena upaya menggagalkan revisi UU Otsus tidak berhasil dan Front bersenjata posisinya semakin terjepit dengan operasi penegakan hukum yang digelar Polri dibantu TNI. "Front klandestinnya juga frustasi karena modusnya di bidang media sudah terbongkar," ungkapnya.

Kolonel Suriastawa mengatakan jurnalis dan media pro OPM aktif menyebar berita bohong dan memutar kejadian lama seolah baru saja terjadi. "Kemarin media pendukung OPM memuat berita tentang kaburnya oknum prajurit TNI dari Yonif 410. Walaupun hal itu benar, tetapi kejadiannya tanggal 12 Februari 2021 yang lalu, bukan kejadian baru dan sudah diberitakan diberbagai media.

"Oknum prajurit tersebut kabur dari pos tanpa membawa senjata dan sampai saat ini tidak jelas keberadaannya. Saya juga menghimbau kepada masyarakat di Ilaga dan sekitarnya untuk lebih berhati-hati dan waspada akan aksi teror front bersenjata OPM yang saat ini sedang frustasi," harapnya.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Marcellus Widiarto

Komentar

Komentar
()

Top