BI Perkirakan Ekonomi pada 2022 Tumbuh 4,7-5,5 Persen
Sejak Januari sampai 17 November 2021, nilai tukar rupiah memang melemah 1,35 persen secara point to point jika dibandingkan dengan 2020. Namun, depresiasi tersebut termasuk cukup rendah dibandingkan pelemahan mata uang negara lain, seperti dollar Singapura yang melemah 2,58 persen, ringgit Malaysia 3,43 persen, peso Filipina 6,06 persen, serta euro 8,68 persen.
Cukup Rasional
Pakar ekonomi dari Universitas Airlangga, Surabaya, Imron Mawardi, mengatakan optimisme BI dengan pemulihan ekonomi Indonesia tahun depan memang beralasan.
"Saya kira cukup rasional bahwa pada 2022 pertumbuhan akan membaik, mengingat kondisi pandemi sudah menurun dan ekonomi membaik di akhir 2021. Meski begitu, pertumbuhan mungkin hanya di kisaran 4,7-5,2, mengingat beberapa sektor belum akan pulih tahun depan," kata Imron.
Indonesia, katanya, diuntungkan oleh harga komoditas yang naik tajam sebagai reaksi pemulihan ekonomi global, seperti batu bara, crude palm oil (CPO).
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya