![BI Fokus Pacu Pendalaman Pasar Keuangan](https://koran-jakarta.com/images/article/phpa_zchj_resized.jpg)
BI Fokus Pacu Pendalaman Pasar Keuangan
![BI Fokus Pacu Pendalaman Pasar Keuangan](https://koran-jakarta.com/images/article/phpa_zchj_resized.jpg)
"Jadi pembiayaan yang komersial dan swasta itu bisa dibiayai oleh surat utang, atau earning back asset. Sehingga dalam konteks ini bisa kurangi beban fiskal dan BUMN dalam pembangunan," ujar dia.
Tahun ini, bank sentral menargetkan peningkatan penggunaan instrumen lindung nilai terbaru, call-spread, yang dapat menurunkan biaya hedging yang ditanggung korporasi.
Seperti diket ahui , kebutuhan pendanaan pembangunan infrastruktur sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015- 2019 mencapai 5.519 triliun rupiah. Namun, instrumen fiskal APBN hanya mampu memenuhi 40 persennya. Kekurangan pendanaan itu diharapkan dipenuhi oleh swasta, dan juga BUMN.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pada 2017, pendanaan korporasi dari pasar modal melalui berbagai instrumen pendanaan mencapai 172 triliun rupiah atau 24 persen dari total pendanaan sektor jasa keuangan.
Penguatan Mandat
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya