Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kinerja Angkasa Pura I Makin Positif, Cetak Laba Rp448 Miliar hingga Juli 2023

Foto : Koran Jakarta/Mohammad Zaki Alatas

Direktur Utama AP1 Faik Fahmi memberikan saat pada Media Gathering Angkasa Pura I bertema "Transformasi Perusahaan Buat Angkasa Pura I Terbang Lebih Tinggi".

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - PT Angkasa Pura I (AP1) melanjutkan tren positif hingga Juli 2023. AP1 berhasil mencetak laba bersih secara konsolidasi sebesar Rp448 miliar pada periode Januari-Juli 2023.

Hal ini disampaikan Direktur Utama AP1 Faik Fahmi dalam Media Gathering Angkasa Pura I berjudul Transformasi Perusahaan Buat Angkasa Pura I Terbang Lebih Tinggi dilaksanakan di Jakarta, kemarin dan dihadiri oleh Direktur Operasi AP1 MMA Indah Preastuty, Direktur Teknik AP1 Lukman F Laisa, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko AP1 Yudi Rizkyardie Darun, Direktur Komersial dan Pelayanan Dendi T. Danianto, serta Direktur Human Capital AP1 Israwadi.

Faik juga mengatakan, dengan penerapan transformasi perusahaan yang secara konsisten dilakukan sejak 2022 melalui empat pilarnya yaitu business turnaround, organization and culture, financial restructuring, dan digitalization, Perlahan tapi pasti, melalui tranformasi perusahaan, peningkatan kinerja AP1 mulai mencapai atau bahkan melebihi target yang telah ditentukan perusahaan untuk periode 2022-2027.

"Pada periode Januari-Juli 2023, total pendapatan mencapai Rp5,21 triliun atau meningkat 75 persen dan EBITDA mencapai Rp2,32 triliun atau naik 224 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dengan perolehan tersebut, perusahaan berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp448 miliar di periode Januari-Juli 2023," kata Faik.

Ia menjelaskam pandemi Covid-19 yang berlangsung hampir tiga tahun menjadi pukulan berat bagi perusahaan. Hal ini ditunjukkan dengan kinerja perusahaan yang sebelumnya mengalami pertumbuhan pendapatan yang sangat baik dengan puncak capaian pendapatan sebesar Rp 8,63 triliun pada 2019 mengalami penurunan hingga 63 persen pada 2021 sebesar Rp3,21 triliun. Volatilitas industri aviasi saat itu membuat perusahaan menyusun inisiatif transformasi untuk mendukung pemulihan bisnis seperti cost leadership, revenue enhancement, dan penundaan investasi.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Mohammad Zaki Alatas

Komentar

Komentar
()

Top