Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebutuhan Pokok l Harga-harga Bahan Pokok Mulai Normal

BI: Daya Beli Masyarakat Stabil

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Stabilitas harga pangan terkendali di pasar tradisional pascalebaran.

JAKARTA- Bank Indonesia mencatatkan, tingkat daya beli masyarakat selama lebaran terkendali dengan baik. Hal ini diakibatkan karena pemerintah mampu menjaga stok dan harga kebutuhan pokok.

"Tentu saja. Dengan harga yang stabil, tentu saja masyarakat akan bisa memanage pengeluaran itu dengan baik. Artinya dia tetap mempunyai daya beli atau kemampuan apa keperluannya," ujar Deputi Bank Indonesia, Rosmaya Hadi di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (5/7).

Menurutnya, ketika harga kebutuhan pokok melonjak, masyarakat bisa mengatur pengeluarannya dengan baik. Namun, harga kebutuhan pokok yang terjaga dengan baik membuat daya beli masyarakat semakin stabil.

"Bukan daya beli rendah. Akan tetapi termanage harga, daya beli rendah. Dan terkendali. Artinya kita punya uang 1 ribu katakanlah, dan biasa bisa beli sesuatu. Kalau harga naik tidak bisa beli barang itu. Ini karena bisa di tekan dengan baik," katanya.

Pihaknya mengapresiasi tim pengendali inflasi daerah (TPID) DKI Jakarta karena berhasil mengendalikan harga-harga kebutuhan pokok. Sehingga, tingkat inflasi di Jakarta masih terkendali. Namun, dia mengingatkan agar petani di daerah jangan dirugikan.

Pasar Tradisional

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat menyatakan memastikan stabilitas harga pangan terkendali pada pasar tradisional pascalebaran di wilayah itu. "Sekarang harga rata-rata sudah turun seperti semula terutama daging," Kata Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bogor Jona Sijabat.

Ia menuturkan dari hasil inspeksi mendadak (inspeksi dadakan) ke dua pasar tradisional yang menjadi acuan harga pasar lainnya di Kabupaten Bogor yakni Pasar Cibinong dan Citeureup sejumlah harga pangan pokok telah kembali pada harga semula.

Dua komoditas utama yang mengalami kenaikan pada Bulan Ramadhan 1438 H/ 2017 M seperti daging sapi segar dan cabai merah keriting telah mengalami penurunan 15 hingga 27 persen pada dua pekan setelah lebaran ini atau kembali seperti harga sebelum Idul Fitri.

Pada sidak Rabu (5/7), harga cabai merah keriting turun 6.000 rupiah dari harga 22.000 rupiah pada satu minggu setelah lebaran kini menjadi 16.000 rupiah dan harga daging sapi segar dari 130.000 rupiah sekarang kembali 110.000 rupiah atau mengalami penurunan 20.000 rupiah tiap kilogram.

Disusul harga kol gepeng dari 7.000 rupiah menjadi 5.000 dan bawang merah harga awal 32.000 rupiah saat ini 30.000, atau keduanya turun sebanyak 2.000 rupiah.

Kemudian komoditas kentang yang turun dari 15.000 rupiah kini dijual 13.000 rupiah, lalu daging ayam yang semula 35.000 rupiah turun menjadi 34.000 rupiah dan kelapa kupas dari 8.000 rupiah menjadi 7.000 rupiah.

Dari data tersebut, kata Jona menunjukkan stabilitas harga di Kabupaten Bogor dalam kondisi yang terjaga dengan baik. "Kenaikkan harga juga memang tidak signifikan bulan kemarin itu selain daging, stok kita juga aman jadi harga mudah stabil lagi menyesuaikan permintaan pasar," ujarnya.

Meskipun, lanjutnya menjelaskan ada juga beberapa bahan pangan yang patut diawasi kenaikkan harganya seperti mentimun yang saat ini dijual 10.000 rupiah dari 6.000 rupiah dan sayur buncis naik menjadi 16.000 rupiah dari 12.000 rupiah dalam waktu perbandingan yang sama.

Namun, ia menyebutkan masih ada kemungkinan penurunan harga pada pekan depan pada beberapa komoditas yang kini ada sedikit kenaikkan mengikuti permintaan pasar dan distrubusi barang. Sebab, menurutnya stok barang cukup melimpah bagi wilayahnya karena penghasil sayuran maupun daging masih dari daerah sekitar Bogor dan kabupaten terdekat seperti Sukabumi dan Cianjur.

Hal itu juga terlihat dari tidak adanya gejolak masyarakat akibat stok dan harga yang melambung tinggi setiap momen hari raya, katanya.pin/nis/Ant/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Peri Irawan, Antara

Komentar

Komentar
()

Top