Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebijakan Moneter I "Window Dressing" Tidak Bantu RI karena Fundamental Lemah

BI Berusaha Perkuat Rupiah agar Utang Kelihatan Kecil

Foto : Sumber: Kemenkeu – Litbang KJ/and - KJ/ONES
A   A   A   Pengaturan Font

Sementara itu, ekonom Celios, Nailul Huda, mengatakan fundamental ekonomi Indonesia terdiri dari kebijakan fiskal dan moneter. Dalam kebijakan fiskal tentu pertama adalah pengelolaan APBN yang optimal, baik dari segi pendapatan maupun belanja negara.

Dari sisi pendapatan, penerimaan negara baik pajak maupun Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) harus digenjot. Sedangkan dari sisi belanja, belanja pemerintah harus menjadi stimulan terhadap perekonomian. Sementara dari sisi fiskal, pengelolaan utang harus prudent dan dengan tujuan yang pasti bukan untuk menguatkan pertahanan.

Jadi, utang yang dikelola harus menimbulkan multiplier effect bagi ekonomi dengan mengalokasinnya ke sektor produktif bukan konsumtif.

Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS), Anthony Budiawan, mengatakan fundamental ekonomi Indonesia sangat rapuh karena ekspor Indonesia didominasi sektor komoditas ekstraksi yang sifatnya fluktuatif.

Kalau struktur industri tersebut tidak diperbaiki, ekonomi Indonesia jangka menengah panjang akan terpuruk. Indonesia harus segera membangun industri manufaktur agar pembangunan ekonomi nasional menjadi lebih stabil dan tidak terganggu oleh fluktuasi harga komoditas.


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top