Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Bhutan Kini Menjelma jadi Destinasi Eksklusif bagi Wisatawan

Foto : Istimewa

Berbagai pilihan hotel mewah, hamparan lanskap pohon cemara, dan pajak 100 dolar AS perhari, kerajaan terpencil yang menakjubkan ini menjadi tidak terlalu ramai, lebih hijau, dan lebih menarik dari sebelumnya.

A   A   A   Pengaturan Font

Ketika negara ini dibuka kembali dari lockdown akibat Covid-19 pada bulan September 2022, pemerintah menerapkan Biaya Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Fee (SDF) yang kontroversial sebesar 200 dolar AS per orang per hari. Tarif harian baru ini menjadi kendala sebagai destinasi impian bagi para backpacker dan wisatawan hemat di seluruh dunia. Banyak pemandu wisata lokal dan pemilik perhotelan juga menyatakan kekhawatirannya bahwa biaya tersebut akan mempengaruhi keuntungan mereka.

Kebijakan itu menjadi sebuah kegagalan, dan akhirnya Bhutan memotong setengah biaya tersebut bagi wisatawan yang membayar dalam dolar AS hingga tahun 2027. Anak-anak berusia enam hingga 12 tahun mendapatkan diskon tambahan sebesar 50 persen.

"Bhutan selalu memiliki SDF," kata Direktur Jenderal Departemen Pariwisata Bhutan, Dorji Dhradhul.

"Selama bertahun-tahun, biayanya adalah 65 dolar AS. Kami merasa ini adalah saat yang tepat untuk memperkuat fokus Bhutan pada pariwisata bernilai tinggi dan bervolume rendah."

Tarif sebesar 100 dolar AS per hari bagi wisatawan Amerika masih merupakan hal yang tidak bisa diremehkan, dan hal ini mengubah lanskap pariwisata negara tersebut. Penginapan mewah kini menjadi pusat perhatian di sini, dengan lebih dari selusin dan terus bertambah untuk dipilih.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top