
Bersaing Ketat, Film 'Conclave' Akhirnya Raih Penghargaan Film Terbaik BAFTA 2025
Sutradara Edward Berger menerima penghargaan Film Terbaik untuk 'Conclave' dalam upacara BAFTA Awards di London, pada 16 Februari 2025.
Foto: AFPLONDON - Film thriller kepausan "Conclave" dan film epik imigran "The Brutalist" pada hari Minggu (16/2) memenangkan penghargaan tertinggi BAFTA. Masing-masing meraih empat penghargaan bergengsi.
Film "Conclave", yang disutradarai oleh Edward Berger kelahiran Jerman, memenangkan kategori film terbaik BAFTA dengan kisahnya tentang intrik dan tawar-menawar di balik layar selama pemilihan paus baru.
Saat menerima penghargaan, Berger mengenang perjalanan pembuatan film tersebut yang memakan waktu tujuh tahun, dan memberikan penghormatan kepada "naskah yang luar biasa" penulis skenario Peter Straughan dan aktor utama Ralph Fiennes.
Pembuat film AS Brady Corbet meraih penghargaan BAFTA untuk kategori sutradara terbaik atas film "The Brutalist". Sementara pemeran utama Adrien Brody memborong penghargaan aktor terbaik atas perannya sebagai seorang penyintas Holocaust dan arsitek Hungaria yang beremigrasi ke Amerika Serikat.
Brody mengatakan dalam konferensi pers bahwa film tersebut menjadi kesempatan baginya untuk menghormati perjuangan leluhurnya.
"Dalam sebuah film yang berbicara tentang kekejaman luar biasa dan perilaku tercela di masa lalu kita... kita melihat unsur-unsur yang ada saat ini yang dapat membimbing dan mengingatkan kita akan hal itu," tambahnya.
Sementara itu, harapan aktor veteran Inggris Fiennes, yang memerankan seorang kardinal dalam film "Conclave" pupus, kalah dari Brody dalam perlombaan untuk mendapatkan penghargaan sebagai aktor terbaik.
"Emilia Perez", sebuah film musikal surealis tentang seorang bandar narkoba Meksiko yang berubah menjadi wanita, sangat difavoritkan di awal tahun. Namun, film ini hanya dua meraih penghargaan BAFTA, termasuk satu untuk Zoe Saldana sebagai aktris pendukung terbaik.
Hingga bulan lalu, film sutradara Prancis Jacques Audiard diperkirakan menjadi yang terdepan setelah memenangkan 11 nominasi.
Namun, cuitan lama yang mengandung unsur rasis dan Islamofobia dari aktor utama Karla Sofia Gascon mencuat pada akhir Januari, mengguncang persaingan menjelang ajang BAFTA di London dan Oscar pada 2 Maret.
Kejutan lainnya di BAFTA adalah aktris terbaik yang diberikan kepada Mikey Madison yang berusia 25 tahun untuk perannya sebagai pekerja seks dalam komedi hitam "Anora" tentang kisah cinta kilat seorang penari erotis yang berakhir buruk.
Madison, yang mengalahkan kandidat terdepan Demi Moore, mengatakan kepada wartawan ia ingin mendedikasikan penghargaan tersebut kepada "komunitas pekerja seks, saya melihat Anda, Anda layak mendapatkan rasa hormat dan martabat manusia".
Berita Trending
- 1 Klasemen Liga 1 Setelah Laga-laga Terakhir Putaran ke-23
- 2 Dirut BPJS: Syarat Kepesertaan JKN Bukan untuk Mempersulit Jemaah Haji
- 3 Pendaftaran SNBP Jangan Dilakukan Sekolah
- 4 Elon Musk Luncurkan Grok 3, Chatbot AI yang Diklaim 'Sangat Pintar'
- 5 Danantara Harus Bisa Membiayai Percepatan Pensiun Dini PLTU
Berita Terkini
-
Ini Tugas Pertama yang Dilakukan Pramono-Rano Usai Dilantik Jadi Gubernur dan Wagub DKI
-
Amankan Pelantikan Kepala Daerah, Polisi Kerahkan 2.802 Personel Gabungan
-
Rupiah Masih Tertekan Hari Ini (20/2)
-
Sambut Gubernur Baru, Balaikota Jakarta Dipenuhi Karangan Bunga
-
Sebelum Dilantik, Rano Karno Sambangi Rumah Pramono Anung