Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Kamis, 20 Feb 2025, 08:35 WIB

Rupiah Masih Tertekan Hari Ini (20/2)

Foto: ISTIMEWA

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpo­tensi masih melanjutkan pelemahannya, hari ini (20/2). In­vestor sepertinya menantikan data neraca transaksi berja­lan Indonesia yang diperkirakan defisit 0,6 miliar dollar AS.

Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong menilai jika data neraca transaksi berjalan sesuai ekspektasi, arus modal asing keluar akan meningkat karena memungkin­kan investor mengambil sikap untuk menarik dana mereka. Defisit ini akan meningkatkan permintaan dollar AS, yang pada gilirannya akan melemahkan rupiah.

Karenanya, Lukman memproyeksikan kurs rupiah ter­hadap dollar AS dalam perdagangan di pasar uang antar­bank, Kamis (20/2), masih akan tertekan dan melemah di kisaran 16.300 – 16.400 rupiah per dollar AS.

Sebelumnya, kurs rupiah terhadap dollar AS pada penu­tupan perdagangan, Rabu (19/2) sore, di Jakarta melemah hingga 47 poin atau 0,29 persen daei sehari sebelumnya menjadi 16.325 rupiah per dollar AS.

Analis Bank Woori Saudara Rully Nova menilai pele­mahan rupiah dipengaruhi sikap wait and see pelaku pa­sar atas rilis rapat Federal Reserve (The Fed). “The Fed akan merilis rencana kebijakan moneter tahun ini yang diper­kirakan hanya menurunkan bunga dua kali dan baru akan turun di semester II-2025,” ujarnya di Jakarta.

Investor pada pekan ini fokus rilis rapat The Fed pada Ja­nuari 2025 untuk mengukur bagaimana para pembuat ke­bijakan telah berupaya mempertimbangkan risiko perang tarif yang lebih luas menyusul kebijakan perdagangan Pre­siden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Berdasarkan data pekan lalu, indeks harga konsumen AS di bulan Januari meningkat menjadi tiga persen dari perkiraan atau bulan sebelumnya yang masing-masing 2,9 persen. Capaian ini menjadi sinyal bagi The Fed bahwa me­reka takkan terburu-buru melanjutkan pemotongan suku bunga.

Faktor lain dari pelemahan rupiah terkait rapat moneter Bank Indonesia (BI) yang tak mengubah kebijakan untuk menjaga kurs rupiah melemah terlalu jauh, sebagaimana disampaikan Pengamat pasar uang Ariston Tjendra.

Redaktur: Muchamad Ismail

Penulis: Antara, Muchamad Ismail

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.