Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Berpotensi Menguat Usai Libur Panjang

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat, hari ini (27/5), sekaligus melanjutkan tren positif jelang libur long weekend. Sentimen eksternal diperkirakan masih pergerakan IHSG usai libur panjang akhir pekan.

Analis pasar modal Hendra Wardana memproyeksikan IHSG sepekan ini bergerak cenderung menguat terbatas dengan level resistance di 7.317 dan support di posisi 7.132. Menurutnya, pelaku pasar tengah menanti rilis data produk domestik bruto (PDB) Amerika Serikat (AS).

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (26/5) sore, ditutup menguat dipimpin oleh saham sektor energi. IHSG ditutup menguat 36,33 poin atau 0,51 persen ke posisi 7.222,37, sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 4,26 poin atau 0,48 persen ke posisi 895,84.

"Bursa Asia didominasi pelemahan. Salah satunya akibat hasil yang buruk pada sektor properti dan konsumen di China dan meningkatnya ketegangan antara China dan negara barat yang disebabkan oleh keputusan Beijing untuk menaikkan tarif impor mobil bermesin besar dari Amerika Serikat (AS) sebesar 25 persen," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta.

Dari dalam negeri, IHSG menguat akibat Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menahan tingkat suku bunga pada level 6,25 persen, yang disambut positif oleh pasar sebab upaya ini dilakukan BI dalam rangka memperkuat nilai Rupiah yang saat ini melemah dan bergerak di level Rp 16.019 per dolar AS.

Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, delapan sektor menguat dipimpin oleh sektor energi yang naik 2,30 persen, diikuti sektor teknologi dan sektor kesehatan yang masing-masing naik sebesar 1,38 persen dan 1,06 persen. Sebanyak dua sektor turun dipimpin sektor transportasi & logistik yang turun 1,30 persen, diikuti sektor barang baku yang turun 0,68 persen.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 993.293 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 14,94 miliar lembar saham senilai 10,22 triliun rupiah. Sebanyak 281 saham naik, 267 saham menurun, dan 230 tidak bergerak nilainya.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top