Senin, 30 Des 2024, 09:53 WIB

Berpotensi Menguat Terbatas Jelang Akhir Tahun

Foto: ISTIMEWA

JAKARTA - Pergerakan IHSG bakal dipengaruhi sentimen internal, terutama perkembangan rupiah dan rilis data makroeko­nomi nasional.

VP Marketing, Strategy and Plan­ning PT Kiwoom Sekuritas Indo­nesia Oktavianus Audi melihat pasar akan dipengaruhi fluk­tuasi nilai rupiah terhadap dollar AS dan penantian rilis data inflasi Indonesia periode Desember 2024. Karenanya, dia memproyeksikan IHSG dalam perdagang­an, Senin (30/12), bergerak menguat terbatas dalam ren­tang level support 6.962 dan resistance 7.150.

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (27/12) sore, ditutup melemah 29,18 poin atau 0,41 persen ke posisi 7.036,57 di tengah penguatan bursa saham kawasan Asia.

“Bursa regional Asia pascaperayaan Natal cenderung menguat. Pasar merespons langkah kebijakan Bank Sentral Jepang, di mana Gubernur Bank Jepang Kazuo Ueda meng­hindari memberikan sinyal yang jelas bahwa bank sentral mungkin akan menaikkan suku bunga bulan depan,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta.

Gubernur Bank Jepang Kazuo Ueda tetap berpegang ter­hadap pandangan bahwa kebijakan perlu terus memantau risiko terhadap perekonomian.

Di sisi lain, di tengah pemulihan ekonomi Tiongkok melambat, Bank Dunia memberikan pandangan mengenai pertumbuhan ekonomi pada 2024 dan 2025.

Bank Dunia merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Tiongkok untuk tahun-tahun tersebut. Sebelumnya, pro­yeksi pertumbuhan ekonomi Tiongkok pada 2024 adalah sebesar 4,9 persen, atau sedikit meningkat dari proyeksi pada Juni sebesar 4,8 persen.

Pada 2025, pertumbuhan ekonomi diproyeksikan sebe­sar 4,5 persen, lebih tinggi dari proyeksi awal Bank Dunia sebesar 4,1 persen.

Redaktur: Muchamad Ismail

Penulis: Antara, Muchamad Ismail

Tag Terkait:

Bagikan: