Berpotensi Menguat Terbatas Jelang Akhir Tahun
Foto: ISTIMEWAJAKARTA - Pergerakan IHSG bakal dipengaruhi sentimen internal, terutama perkembangan rupiah dan rilis data makroekonomi nasional.
VP Marketing, Strategy and Planning PT Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi melihat pasar akan dipengaruhi fluktuasi nilai rupiah terhadap dollar AS dan penantian rilis data inflasi Indonesia periode Desember 2024. Karenanya, dia memproyeksikan IHSG dalam perdagangan, Senin (30/12), bergerak menguat terbatas dalam rentang level support 6.962 dan resistance 7.150.
Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (27/12) sore, ditutup melemah 29,18 poin atau 0,41 persen ke posisi 7.036,57 di tengah penguatan bursa saham kawasan Asia.
“Bursa regional Asia pascaperayaan Natal cenderung menguat. Pasar merespons langkah kebijakan Bank Sentral Jepang, di mana Gubernur Bank Jepang Kazuo Ueda menghindari memberikan sinyal yang jelas bahwa bank sentral mungkin akan menaikkan suku bunga bulan depan,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta.
Gubernur Bank Jepang Kazuo Ueda tetap berpegang terhadap pandangan bahwa kebijakan perlu terus memantau risiko terhadap perekonomian.
Di sisi lain, di tengah pemulihan ekonomi Tiongkok melambat, Bank Dunia memberikan pandangan mengenai pertumbuhan ekonomi pada 2024 dan 2025.
Bank Dunia merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Tiongkok untuk tahun-tahun tersebut. Sebelumnya, proyeksi pertumbuhan ekonomi Tiongkok pada 2024 adalah sebesar 4,9 persen, atau sedikit meningkat dari proyeksi pada Juni sebesar 4,8 persen.
- Baca Juga: Picu Polemik Meluas, Kebijakan Elpiji 3 Kg Perlu Dikaji Matang
- Baca Juga: Tingkatkan Produksi Perikanan
Pada 2025, pertumbuhan ekonomi diproyeksikan sebesar 4,5 persen, lebih tinggi dari proyeksi awal Bank Dunia sebesar 4,1 persen.
Berita Trending
- 1 Presiden Prabowo Pastikan Pembangunan IKN Akan Terus Berlanjut hingga 2029
- 2 Rilis Poster Baru, Film Horor Pabrik Gula Akan Tayang Lebaran 2025
- 3 Presiden Prabowo Meminta TNI dan Polri Hindarkan Indonesia jadi Negara yang Gagal
- 4 Tayang 6 Februari 2025, Film Petaka Gunung Gede Angkat Kisah Nyata yang Sempat Viral
- 5 Utusan Presiden Bidang Iklim dan Energi Sebut JETP Program Gagal
Berita Terkini
- Kenapa Penyaluran Bansos Ditunda? Ini Penjelasan Bapanas
- Godzilla Minus One Dinobatkan sebagai Film Terbaik di Saturn Awards
- INACRAFT 2025 Mulai Digelar, Pameran Kerajinan Nusantara Terbesar di Asia Tenggara
- IEU-CEPA Masuki Tahap Akhir, Finalisasi Ditarget pada Semester I- 2025
- Jelang Ramadan, Menko Pangan Pastikan Harga Beras Stabil