Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Berpotensi Menguat Lanjutan

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat lanjutan, hari ini (1/8). Pergerakan IHSG bakal dipengaruhi sentimen positif eksternal dari perbaikan ekonomi Tiongkok selain data inflasi dalam negeri pada Juli 2023 yang diprediksi turun.

Equity Research Analyst Alrich Paskalis Tambolang memproyeksikan IHSG dalam perdagangan, Selasa (1/8), bergerak fluktuatif di kisaran 6.880-6.950.

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (31/7) sore, ditutup naik mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia dan global. IHSG ditutup menguat 31,13 poin atau 0,45 persen ke posisi 6.931,36. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 3,96 poin atau 0,41 persen ke posisi 965,62.

"Selain itu penguatan ini didorong oleh beberapa emiten yg merilis kinerjanya yang dapat dikatakan baik, disertai dengan rilis data penjualan ritel Jepang," ujar Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana di Jakarta.

Hari ini (1/8), Badan Pusat Statistik (BPS) dijadwalkan melaporkan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) periode Juli 2023. Ekonom Senior Bank Mandiri Faisal Rachman memperkirakan laju inflasi peride Juli 2023 akan berada pada posisi 3,08 persen year on year (yoy), akibat kondisi high base effect pada Juli 2022. Faisal menyebut proyeksi tersebut akan semakin mendekati target Bank Indonesia (BI) pada rentang 2 persen hingga 4 persen (yoy).

Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, enam sektor meningkat yaitu dipimpin sektor industri sebesar 1,83 persen, diikuti sektor barang baku dan sektor infrastruktur yang masing- masing naik 1,63 persen dan 0,85 persen.

Sedangkan, lima sektor terkoreksi yaitu sektor energi turun paling dalam minus 1,19 persen, diikuti sektor transportasi & logistik dan sektor teknologi yang masing- masing turun 0,89 persen dan 0,20 persen.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.280.160 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 22,19 miliar lembar saham senilai 13,67 triliun rupiah. Sebanyak 262 saham naik, 287 saham menurun, dan 200 tidak bergerak nilainya.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top