Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Berpotensi Lanjutkan Konsolidasi

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan konsolidasi jelang akhir pekan ini. Sentimen penggeraknya adalah rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS) seperti pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) dan perumahan yang diperkirakan masih solid.

Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori, Fajar Dwi Alfian memproyeksilan IHSG dalam perdagangan, Jumat (29/9), bergerak menguat di kisaran support 6.930 dan resistance 7.053.

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (27/9) sore, ditutup naik mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia. IHSG ditutup menguat 14,03 poin atau 0,20 persen ke posisi 6.937,83. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 0,92 poin atau 0,10 persen ke posisi 953,31.

"Bursa Asia didominasi menguat, disebabkan rilis data perekonomian Asia yang pulih dan stabil, dimana industrial profits Tiongkok hingga Agustus 2023 menurun 11,7 persen year on year (yoy), dibandingkan sebelumnya menurun 15,5 persen (yoy), serta adanya optimisme perekonomian Tiongkok yang hampir mencapai target pertumbuhan 5 persen pada tahun ini," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta.

Selain di Tiongkok, tingkat keyakinan bisnis di Korea Selatan untuk September 2023 naik ke level 68 setelah periode sebelumnya di level 67.

Dari Jepang, Perdana Menteri Jepang menginstruksikan kabinetnya untuk mengembangkan paket ekonomi baru pada akhir Oktober 2023 untuk mengurangi dampak inflasi dan mendukung perekonomian melalui peningkatan upah dan investasi.

Namun demikian, krisis properti Tiongkok masih membayangi Bursa Asia terutama di Tiongkok, setelah Evergrande terancam gagal membayar obligasinya dan Country Garden yang telah melewatkan tenggat waktu awal pembayaran bunga sebesar 15,4 juta dollar AS, serta harus membayar kupon sebesar 40 juta dollar AS pada obligasi yang jatuh tempo pada Januari 2024.


Redaktur : andes
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top