Berpotensi Kembali Melemah

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpotensi berbalik melemah jelang akhir pekan setelah sempat menguat tipis kemarin. Sentimen penghindaran risiko diperkirakan masih menjadi katalis bagi pelemahan tersebut.

Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo memproyeksikan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan di pasar uang antarbank, Jumat (30/9), berpotensi melemah hingga ke level 15.300 rupiah per dollar AS.

Sebelumnya, kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Kamis (29/9) sore, menguat tipis menyusul pelonggaran kuantitatif atau Quantitative Easing (QE) yang dilakukan Bank Sentral Inggris, Bank of England (BoE). Rupiah ditutup menguat empat poin atau 0,03 persen ke posisi dari sehari sebelumnya menjadi 15.263 rupiah per dollar AS.

"Penguatan rupiah didorong oleh pelemahan dollar AS. Index Dollar AS melemah menyusul pengumuman kebijakan Bank of England yang melakukan quantitative easing dengan membeli bond untuk menstabilkan kondisi pasar obligasi Inggris yang anjlok menyusul serangkaian kebijakan ekonomi global," kata Analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Revandra Aritamasaat dihubungi di Jakarta.

Menurut Revandra, kebijakan QE disebut berlangsung untuk jangka pendek, namun hasil dari kebijakan itu memberikan sentimen positif bagi pasar saham dan pasar obligasi.
Halaman Selanjutnya....