Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Antisipasi Bencana - Masalah Utama Jakarta karena Daya Dukung Ekologi Sangat Minim

Berpotensi Jadi "Bancakan", Hentikan Proyek Tanggul Laut

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Pakar lingkungan Universitas Brawijaya, Didik Suprayogo, mengatakan mengatasi masalah lingkungan di kawasan hulu akan jauh lebih murah dan efektif daripada harus membangun megaproyek Tanggul Laut yang membutuhkan biaya sangat besar.

"Manfaat dari langkah-langkah konservasi lingkungan seperti reboisasi dan pembatasan penggunaan air tanah, secara keilmuan dapat dibuktikan dan akan lebih efesien daripada upaya menangkal banjir di hilir, serta jelas bermanfaat bagi keberlanjutan lingkungan," katanya saat dihubungi, Jumat (26/7).

Menurutnya, perbaikan kawasan hilir bisa dilakukan dengan konsep jasa lingkungan, yaitu jasa yang diberikan oleh fungsi ekosistem alam maupun buatan yang nilai dan manfaatnya dapat dirasakan secara langsung maupun tidak langsung oleh seluruh pihak, baik masyarakat daerah hilir dan hulu, maupun para pemangku kepentingan.

"Arah pembangunan kita semestinya berbasis DAS (daerah aliran sungai). Untuk mengatasi masalah banjir di Jakarta, tentu harus ditentukan dulu sumbernya. Selama ini kan sumbernya di hulu, jadi itu yang harus diatasi. Rencana membangun Tanggul Laut sah-sah saja, tapi perlu diperhatikan, Tanggul Laut belum tentu selalu berhasil, di Belanda sukses, di Bangladesh sebaliknya," papar Didik.

Sebelumnya, Ketua Kelompok Keahlian Teknik Pantai ITB, Muslim Muim, mengungkapkan biaya mencegah penurunan permukaan tanah di Jakarta, seperti reboisasi di pegunungan wilayah selatan, pembuatan waduk dan kanal, serta upaya menghentikan penyedotan sumber air tanah, jauh lebih murah dibandingkan pembuatan Tanggul Laut raksasa.
Halaman Selanjutnya....

Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top