Berpotensi Berbalik Arah

Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diperkirakan melemah, hari ini (12/9), berbalik arah dari sehari sebelumnya. Meredanya ketegangan di Semenanjung Korea dan tensi politik di Amerika Serikat (AS) bakal mendorong penguatan dollar AS setelah beberapa hari tertekan.

Analis Monex Investindo Futures Putu Agus di Jakarta, kemarin, mengatakan dollar AS berpotensi meraih momentum penguatan terhadap mayoritas mata uang dunia, termasuk rupiah, menyusul sedikit meredanya ketagangan geopolitik Korea Utara. Selain itu, lanjut dia, Presiden AS Donald Trump yang telah menandatangani rancangan undang-undang perpanjangan pagu utang Amerika Serikat.

"Situasi itu cukup melegakan kekhawatiran pelaku pasar akan kemungkinan shut down (kelumpuhan roda) pemerintahan AS sehingga dollar AS kembali diminati," jelasnya. Seperti diketahui, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Senin (11/9) sore, menguat 19 poin dari sehari sebelumnya menjadi 13.165 rupiah per dollar AS.

Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengatakan bahwa posisi cadangan Indonesia yang meningkat mendukung fundamental nilai tukar rupiah untuk dapat bertahan di kisaran baru saat ini. "Pasar merespons positif penguatan cadangan devisa dengan penguatan rupiah terhadap dollar AS," katanya.

Halaman Selanjutnya....