Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
PREDIKSI RUPIAH

Berpeluang Menguat Lanjutan

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dollar AS berpotensi melanjutkan penguatannya, hari ini (16/2), meskipun pergerakannya masih dibayangi sentimen memanasnya tensi geopolitik antara Russia dan Ukraina yang didukung Amerika Serikat (AS).

Analis DC Futures Lukman Leong menilai penguatan rupiah masih ditopang kenaikan harga komoditas. Menurutnya, pelaku pasar cenderung memilih pendeketan menunggu alias wait and see di tengah sentimen geopolitik.

Meski demikian, dia memperkirakan potensi penguatan lanjutan rupiah masih terbuka. Dia memperkirakan kurs rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan, Rabu (16/2), di kisaran 14.200- 14.350 rupiah per dollar AS.

Sebelumnya, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Selasa (15/2) sore, menguat 26 poin atau 0,19 persen dari sehari sebelumnya menjadi 14.300 rupiah per dollar AS.

"Penguatan rupiah ditopang neraca dagang pada Januari yang masih mengalami surplus meski jumlahnya menurun," kata analis sekaligus Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus 930 juta dollar AS pada Januari 2022 dengan nilai ekspor 19,16 miliar dollar AS dan impor 18,23 miliar dollar AS, menurun dibandingkan surplus pada Desember 2021 yang mencapai 1,02 miliar dollar AS. Dengan demikian, neraca perdagangan Indonesia telah membukukan surplus selama 21 bulan beruntun.

Adapun komoditas nonmigas penyumbang surplus terbesar pada Januari adalah lemak dan minyak hewan nabati, bahan bakar mineral, serta besi dan baja.

Masih dari domestik, rupiah menguat seiring dengan turunnya Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada triwulan IV-2021 menjadi 415,1 miliar dollar AS dari triwulan sebelumnya sebesar 424 miliar dollar AS.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top