Bermain untuk Pulih, Menyembuhkan Trauma Anak-anak di Pengungsian Gempa Bandung
"Ada bencana banjir, ada gunung api, ada juga longsor, ada juga rawan gempa," jelasnya sambil sesekali memberi jeda agar anak-anak bisa mencerna informasi.
Dalam suasana hangat namun penuh perhatian, Mensos Gus Ipul mengajak anak-anak agar bisa memahami bencana sehingga mereka bisa melakukan penyelamatan.Suasana pun seketika lebih riang saat Mensos Gus Ipul mengomentari lagu yang baru dinyanyikan anak-anak.
"Salah satu caranya tadi seperti dalam lagu itu. Hebat ini lagunya, tepuk tangan!" serunya sambil tersenyum lebar. Tepuk tangan riuh menggema dari tenda, menambah kehangatan di tengah cuaca dingin.
Anak-anak menyanyikan "manuk dadali" yang liriknya diubah sesuai dengan urutan mitigasi bencana. Uniknya, lirik tetap berbahasa sunda agar mudah dihafal anak-anak. Adalah salah satu anggota Tim LDP Kemensos, Igun Gunawan (50), yang mengubah lirik lagu tersebut.
"Lamun aya gempa dijaga mastakana," yang berarti "Jika ada gempa, jaga kepalamu," diikuti dengan "Lamun aya gempa nyumput ka kolong meja," atau "Jika ada gempa, berlindung di bawah meja."
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya