Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Berkat Bantuan WP, Cafe Wakinem Makin Berkembang

Foto : KORAN JAKARTA/EKO S PUTRO
A   A   A   Pengaturan Font

M Iqbal Nur Ristiyanta (21 th), Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Yogyakarta, mengaku sangat bersyukur mendapat bantuan program Wirausaha Pemula (WP) dari Kementerian Koperasi dan UKM. Pasalnya berkat bantuan tersebut, kini usaha Iqbal terus berkembang. Bahkan, ia bisa mengelola usahanya sendiri dengan mandiri, dengan omzet rata-rata per hari 900 ribu rupiah hingga satu juta rupiah.

Iqbal membuka usaha Cafe Wakinem Coklat di Plaza Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Yogyakarta. Sebelum berkembang seperti sekarang ini, Iqbal sempat merintis usaha keripik cokelat hingga mengalami jatuh bangun. Tetapi karena jiwa kreativitasnya dalam mengelola usaha, membuat dia bisa bangkit kembali.

"Pertama, dulu saya mulai usaha tuh gagal karena kita menjual keripik cokelat sebelum menjual cokelat. Keripik cokelat dulu namanya sempat cokelat pasto. Habis itu, saat kita menjual itu kalah pamor dengan cokelat-cokelat yang sudah ada di pasaran, seperti cokelat silverqueen, cokelat delfi, dan sebagainya," ungkapnya, di Yogyakarta, Rabu (23/5).

Setelah usahanya gagal, Iqbal lalu memutar otak dengan mengubah nama produknya dengan nama yang kejawaan, yaitu Wakinem. Setelah berganti nama orang mulai ramai membelinya. Awalnya dari rasa penasaran membuat orang-orang sekitar kampus pun mulai suka dengan jajanan Coklat Wakinem produksi Iqbal.

"Lalu, saya coba mengembangkan bisnis, tidak cuma hanya menjual cokelat batang, tetapi juga menjual berbagai minuman berbahan dari cokelat yaitu Wakinem Cafe," ujar Iqbal.

Dulu, Cafe Wakinem awalnya hanya menjual minuman. Dalam perjalanan waktu, Iqbal menangkap peluang pasar yang baru. Ternyata permintaan pasarnya berbeda, mereka ingin sesuatu yang bisa sambil nongkrong, dan sambil makan-makanan ringan. Akhirnya, Iqbal berinisiatif mengembangkan usaha cokelat batangan, juga merambah ke industri franchise.

Di saat usahanya sedang berjalan, datanglah bantuan Program WP dari Kementerian Koperasi dan UKM. Iqbal mendapat kucuran dana sebesar 13 juta rupiah untuk pengembangan usahanya. Iqbal sangat bersyukur bisa mendapatkan bantuan tersebut.

Perjuangan untuk mendapatkan WP melalui seleksi yang cukup ketat. Saat itu hampir 200 orang dari berbagai kalangan mengikuti seleksi, namun akhirnya nama Iqbal terpilih bersama 19 orang lainnya.

"Ceritanya dulu ada informasi dari kampus tentang seleksi internal, dulu dari seluruh mahasiswa wirausaha itu disaring sekitar ada30 orang dari seluruh program. Kan di UNY sendiri banyak program wirausaha ada PMW, ada inkubator wirausaha, dan ada juga program-program seperti yang diselenggarakan oleh kementerian," katanya.

Bantuan dana itu akhirnya dipergunakan untuk pengembangan bisnisnya. Selain membeli peralatan usaha seperti kompor dan kulkas freezer, Iqbal ingin membuat gerobak sehingga bisa menjual cokelat Wakinem di berbagai area, tidak hanya di Plaza UNY saja dan ingin pula membuka cabang di tempat lain. Keinginan ini yang belum tercapai hingga saat ini lantaran masih terkendala.

Iqbal menyebut bantuan Program WP dari Kementerian Koperasi dan UKM sangat bagus. Program tersebut tidak hanya memberi uang sebagai tambahan modal, namun juga dibarengi dengan pembinaan dan pelatihan pengembangan sumber daya manusia, maupun pengawasan kegiatan usaha.

Ia menjalani usahanya ini sudah hampir empat tahun dengan menjual dua jenis produk yakni Cafe Wakinem yang dijual di Plaza UNY dan Coklat Wakinem dan Kurma Cokelat yang pabriknya ada di Bantul. Usaha Cokelat Wakinem sendiri Iqbal dibantu tiga rekannya yang masing-masing berperan sebagai pembuat, marketing, dan bagian keuangan. YK/E-3

Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top