Berita Gembira, Pemkot Surakarta Janjikan Fasilitasi Pedagang Kaki Lima di Taman Satwa Taru Jurug
Shelter PKL Manahan siap ditempati para pedagang.
Foto: ANTARA/Aris WasitaSolo - Pemerintah Kota Surakarta, Jawa Tengah, menjanjikan akan memfasilitasi pedagang kaki lima (PKL) yang sebelumnya berjualan di Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ).
"Kami ditugasi Wali Kota Surakarta untuk mencari solusi masalah (PKL). Sudah saya sampaikan, PKL TSTJ saya masukkan ke pasar, sesuai zonasi dagangan, jenis dagangan, jenis jualan namun saat ini PKL tidak menyetujui," kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Surakarta Heru Sunardi di Solo, Kamis.
Sebagai solusi lain, ujar Heru, pihaknya memberikan kebijakan agar para PKL tersebut bersedia berjualan di Shelter Manahan menyusul pembangunannya yang sudah selesai.
"Namun mereka mengisi sif malam. Shelter Manahan ini karena untuk kuliner kami bisa menampung sebanyak 70 pedagang dari TSTJ," katanya.
Meski demikian, ia meminta para pedagang agar mematuhi aturan yang diberlakukan oleh Dinas Perdagangan, yakni sesuai jam buka, mekanisme pelayanan, jual belinya, transaksinya, dan jenis jualannya.
"Itu sudah saya tawarkan kepada para pedagang, namun mereka belum bisa menerima, masih menolak. Saya komitmen hanya dibatasi sampai satu bulan. Kalau selama satu bulan itu mereka masih bergeming, terkait penawaran pemkot maka sif malam saya alihkan kepada para pemohon yang sudah masuk permohonannya beberapa hari bahkan beberapa bulan kemarin," katanya.
Namun jika para pedagang merespon dan bersedia menerima tawaran tersebut diharapkan segera melengkapi syarat yang dibutuhkan.
Selanjutnya, solusi lain adalah para pedagang juga dapat menempati area dalam kawasan Stadion Manahan, tepatnya di tempat parkir Gedung Wanita.
"Kami kerja sama, tempat parkir kalau siang bisa digunakan. Mas wali sudah bantu tempat duduk biar pengunjung nyaman. Cuma ini (PKL) belum ada respon," katanya.
Sementara itu, usai TSTJ dibenahi para pedagang yang sebelumnya berjualan di kawasan dalam kebun binatang tersebut sudah tidak diperbolehkan kembali.
Terkait hal itu, Direktur Utama Perumda TSTJ Bimo Wahyu Widodo berharap para pedagang bersedia menempati tempat baru yang sudah disediakan oleh pemerintah.
"Kan pasti ada pembinaan dan lain-lain. Kami juga menggandeng Pegadaian untuk bisa di-brandingmaupun dicarikan modal kerja, itu kami juga sudah berkoordinasi mencarikan solusi bersama," kata Wahyu Widodo.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Daftar Nama Jemaah Haji Khusus Akan Transparan
- 2 Perlu Dihemat, Anggaran Makan ASN Terlalu Besar Rp700 Miliar
- 3 Kota-kota di Asia Tenggara Termasuk yang Paling Tercemar di Dunia
- 4 Pertamina Tegaskan Komitmen Terhadap Transisi Energi Berkelanjutan di Forum Ekonomi Dunia 2025
- 5 Mantan Host Fox News Pete Hegseth Terpilih Jadi Menteri Pertahanan AS
Berita Terkini
- Macron Tegaskan Perancis Bertekad Dukung Perundingan Gencatan Senjata antara Lebanon dan Israel
- Dakwaan Resmi, Presiden Korsel Yoon Didakwa dengan Tuduhan Pemberontakan
- Keren Dapat Sambutan Meriah, Menlu dan Seskab Teddy Nyanyikan Kuch Kuch Hota Hai saat Jamuan di India
- Pada Acara Jamuan Makan di Hadapan Presiden Murmu dan PM Modi, Prabowo Ungkap Punya DNA India
- Ada Apa Tiba-tiba KAI Daop Jember Beri Makanan ke para Penumpang, Ternyata Ini Penyebabnya