Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sektor Jasa Keuangan

Berisiko, Salurkan Kredit yang Berlebihan ke Sektor Properti

Foto : ANTARA/ADITYA PRADANA PUTRA

AWAN SANTOSA Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Mercu Buana Yogyakarta - Prinsipnya, investasi dan kredit mesti didistribusikan secara merata untuk mengurangi risiko yang terlalu besar jika terfokus/ terkonsentrasi pada satu sektor saja, apalagi sektor properti.

A   A   A   Pengaturan Font

"Apakah itu risiko persaingan geopolitik, risiko terhadap keamanan dunia, risiko perang di Ukraina juga terlihat potensi dampak kemungkinannya dan pengaruhnya kepada industri jasa keuangan global," kata Mahendra.

Dengan kemampuan memahami berbagai perkembangan di dalam negeri, regional, dan global dengan pisau analisis yang merepresentasikan berbagai disiplin dan ilmu maupun pemahaman dan pengetahuan lengkap akan sangat membantu dalam mengambil keputusan, menganalisis situasi terhadap berbagai hal yang dapat mengganggu ketahanan nasional, terutama industri jasa keuangan.

Tidak Produktif

Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Mercu Buana Yogyakarta, Awan Santosa, yang diminta pendapatnya mengatakan Ketua Dekom OJK sebenarnya sudah menyampaikan kalau pemberian kredit yang berlebihan pada satu sektor sangat berisiko. Sebab itu, OJK kata Awan, seharusnya merealokasi pembiayaan ke sektor properti yang berpotensi menimbulkan bubble (gelembung) dalam perekonomian.

Begitu pula, kredit-kredit yang disalurkan ke para konglomerat yang merupakan kroni yang selama ini banyak bermain untuk impor komoditas termasuk pangan. Kredit ke properti dan pembiayaan impor itu sangat tidak produktif, seharusnya dialihkan ke sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di perdesaan yang menjadi kontributor terbesar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top