Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sektor Jasa Keuangan

Berisiko, Salurkan Kredit yang Berlebihan ke Sektor Properti

Foto : ANTARA/ADITYA PRADANA PUTRA

AWAN SANTOSA Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Mercu Buana Yogyakarta - Prinsipnya, investasi dan kredit mesti didistribusikan secara merata untuk mengurangi risiko yang terlalu besar jika terfokus/ terkonsentrasi pada satu sektor saja, apalagi sektor properti.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan risiko yang berdampak pada gangguan atau ancaman ketahanan nasional termasuk ke industri jasa keuangan dapat terjadi dari mana saja.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar, dalam webinar bertajuk "Memperkuat Ketahanan Nasional di Industri Jasa Keuangan" di Jakarta, Senin (22/5), mencontohkan kegagalan satu bank berskala menengah di Amerika Serikat (AS) yang bisa membawa potensi dampak sistemik apabila tidak ditangani baik.

Menurut Mahendra, risiko berlanjut dari peningkatan suku bunga, inflasi, dan pemberian kredit berlebihan ke satu sektor akan berimbas pada ekonomi dan keuangan. Perkembangan di tingkat regional dan global saat ini, di mana sedang terjadi persaingan geopolitik dan risiko terjadinya stagflasi di negara-negara maju.

Selain itu, terjadinya kompetisi yang semakin berat dalam merebut rantai pasok industri strategis seperti semikonduktor untuk teknologi Artificial intelligence (AI) maupun teknologi electric vehicle, serta risiko dari peningkatan suku bunga di berbagai negara maju terutama AS.

Kejadian paling terkini adalah risiko kemungkinan tidak tercapai kesepakatan antara pihak pemerintah dan Kongres AS berkaitan dengan batas atas utang yang harus dipenuhi oleh kebijakan fiskal Negeri Paman Sam.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top