Berbagai Jenis dan Sebab Delirium
Foto:Sebagai gangguan mental, delirium membuat penderitanya tidak sadar akan lingkungan sekitarnya lantaran kesulitan berpikir, mengingat, berkonsentrasi atau tidur. Dia juga mengalami gangguan emosional seperti gelisah, takut, depresi, apatis, mudah tersinggung, dan mood yang burubah-ubah.
Menurut laman HealthLine, ada beberapa jenis delirium berdasarkan gejala dan penyebabnya. Berdasarkan gejala terdapat tiga jenis yaitu hiperaktif, hipoaktif, dan campuran.
"Beberapa orang memiliki kombinasi delirium hiperaktif dan hipoaktif, bergantian di antara dua keadaan atau delirium campuran," tulis laman tersebut.
Delirium hiperaktif memiliki gejala berupa perubahan perilaku menjadi lebih aktif. Pengidap delirium jenis ini biasanya menunjukkan sikap gelisah berlebihan, perubahan mood drastis, dan sering berhalusinasi. Gejalanya sangat mudah dideteksi karena terlihat jelas.
Delirium hipoaktif, kebalikan hiperaktif. Jenis ini cenderung sulit dideteksi karena penderita bersikap sangat tenang dan mengurangi berbagai aktivitas. Dia lebih banyak tidur atau menyendiri.
Delirium campuran suatu waktu menunjukkan gejala-gejala delirium hiperaktif, tidak lama berubah menjadi hipoaktif. Sementara itu, delirium berdasarkan penyebabnya ada karena obat, delirium tremens, delirium narkotika dan zat psikoaktif, serta delirium etiologi multiple.
Delirium karena konsumsi obat disebabkan penderita mengonsumsi obat secara belebihan. Obat-obatan sebagai penyebab delirium di antaranya pereda nyeri, Parkinson. Juga obat tidur, asma, antialergi, dan antidepresan.
Delirium tremens disebabkan penghentian konsumsi alkohol, lalu mengalami halusinasi pendengaran. Pada beberapa kasus, sering bertindak sesuai halusinasinya, hingga dapat membahayakan dirinya dan orang sekitarnya.
"Penarikan alkohol dan makan atau minum zat beracun juga bisa menyebabkan delirium," sebut HealthLine.
Delirium narkotika dan zat psikoaktif disebabkan konsumsi zat-zat tersebut. Zat amfetamin dosis tinggi secara terus-menerus, misalnya, akan membuat seseorang mengalami delirium disertai gejala deprivasi tidur, gangguan koordinasi motorik, memori, persepsi, dan konsentrasi.
Delirium etiologi multiple merupakan gabungan dari gangguan kesehatan baik fisik maupun mental. Penyakit parkinson, usia lanjut, demensia, dan gangguan sensorik, merupakan beberapa kondisi, bila terjadi bersamaan dapat memicu delirium. Hay/G-1*
Penulis: Haryo Brono
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Pemerintah Konsisten Bangun Nusantara, Peluang Investasi di IKN Terus Dipromosikan
- 2 Kejati Selidiki Korupsi Operasional Gubernur
- 3 Lestari Moerdijat: Tata Kelola Pemerintahan Daerah yang Inklusif Harus Segera Diwujudkan
- 4 Pertamina Siapkan Akses Titik Pangkalan Resmi Pembelian LPG 3 Kg Terdekat
- 5 OIKN: APBN Rp48,8 Triliun Beri Keyakinan Investor
Berita Terkini
- Trump Umumkan akan Bicara dengan Kanada dan Meksiko Soal Tarif
- Perluas Akses Energi Bersih, PGN Kejar 1 Juta Sambungan Jargas Baru di Tahun 2025
- 1,41 Juta Kendaraan Kembali ke Jabotabek Pasca-libur Panjang
- Larangan Penjualan Elpiji Melon di Pengecer Menyusahkan Konsumen. Seharusnya Dibatalkan !
- Grammy Heboh! Bianca Censori, Istri Kanye West Tampil ‘Tanpa Busana’ di Karpet Merah