Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Berawal dari Keluhan Warga, Dua Pelaku Pungli di Pasar Tumpah Jalan Merdeka Kota Bogor Ditangkap

Foto : ANTARA/HO-Polresta Bogor Kota

Polresta Bogor Kota saat meringkus pelaku pungli di pasar tumpah Jalan Merdeka, Kota Bogor.

A   A   A   Pengaturan Font

Kota Bogor - Polresta Bogor Kota, Polda Jawa Barat, menangkap dua orang diduga melakukan pungutan liar (pungli) di pasar tumpah Jalan Merdeka, Kelurahan CiwaringinKecamatan Bogor Tengah yang menjadi atensi Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor.

Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso di Kota Bogor, Kamis, menyebutkan kedua pelaku ialah A dan D.

Dalam penangkapan, petugas menemukan barang bukti uang tunai, masing-masing Rp50 ribu dan Rp470 ribu.

"Kasus ini menyoroti masalah pungutan liar yang sering terjadi di pasar-pasar, yang merugikan pedagang atas dasar pelaporan masyarakat kami melakukan penangkapan kepada pelaku pungutan liar," ujarnya.

Bismo mengungkapkan, dari keterangan pelaku A, dalam sehari ia mengutip sebesar Rp5 ribu per hari dari para pedagang, untuk keamanan dari jam 05.00 sampai 06.00 WIB.

Pelaku mengaku, kata Bismo, bahwa dalam sehari bisa mengumpulkan sekitar Rp400 ribu. Kemudian Rp300 ribu di antaranya disetorkan kepada seseorang berinisial J, dan mengambil Rp100 ribu untuk dirinya sendiri.

"Ia juga menyebutkan bahwa terdapat kutipan mingguan yang bervariasi tergantung pada jumlah barang dagangan," ujarnya.

Melihat fenomena tersebut, Bismo menegaskan Polresta Bogor Kota akan menindak tegas bagi siapa saja yang mengganggu Kamtibmas Kota Bogor.

"Serta kami akan melakukan pengamanan kepada warga Kota Bogor agar tidak menjadi korban kejahatan dan kami berkomitmen untuk menjadikan Kota Bogor yang aman, nyaman dan kondusif," ujarnya.

Diketahui, Pemkot Bogor menindaklanjuti keluhan warga terkait pasar tumpah di Jalan Merdeka, Kelurahan Ciwaringin yang belakangan dianggap meresahkan mulai dari kemacetan, tumpukan sampah, hingga dugaan premanisme.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top