Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Beraksi Keras, Iran Tak Terima Warganya Dituduh Berkomplot untuk Bunuh Kepala Keamanan Nasional AS

Foto : Freshnewsasia

Juru Bicara Kemlu Iran Nasser Kanaani menolak keras tuduhan AS bahwa warganya berkomplot untuk membunuh mantan kepala keamanan nasional AS John Bolton.

A   A   A   Pengaturan Font

TEHERAN - Iran menolak warganya dituduh Amerika Serikat telah melakukan upaya pembunuhan mantan kepala keamanan nasional AS John Bolton.

"Iran dengan keras memperingatkan aksi apapun terhadap warga Iran atas tuduhan-tuduhan konyol dan tidak berdasar ini," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani, media Iran melaporkan, seperti dikutip Frehnewsasia, Rabu (10/8)..

Departemen Kehakiman AS sebelumnya menuduh Shahram Poursafi atau dikenal sebagai Mehdi Rezayi (45) dari Teheran, kemungkinan besar akan membunuh Bolton untuk membalas kematian Qassem Soleimani, seorang komandan korps pengawal Revolusi Islam Iran yang terbunuh dalam serangan drone AS pada Januari 2020.

VOA melaporkan, Shahram Poursafi, yang dikenal oleh pejabat AS sebagai anggota Korps Pengawal Revolusi Islam Iran, kini dicari oleh FBI atas tuduhan terkait dengan komplotan yang dibayar untuk membunuh.

Jaksa mengatakan, tindakan itu kemungkinan sebagai pembalasan atas serangan Januari 2020 yang menewaskan Qassem Soleimani, kepala Pasukan Quds elit Iran.

Dalam sebuah pernyataan, Bolton berterima kasih kepada FBI dan Departemen Kehakiman atas upaya mereka dalam menangani kasus ini.

"Meskipun banyak yang tidak dapat dikatakan secara terbuka saat ini, satu hal yang tidak dapat disangkal yaitu penguasa Iran adalah pembohong, teroris, dan musuh Amerika," katanya.

Asisten Jaksa Agung Matthew Olsen, pejabat tinggi keamanan nasional Departemen Kehakiman mengatakan, "bukan pertama kali kami mendapati rencana Iran untuk membalas dendam terhadap individu di dalam negeri AS. Kami akan bekerja tanpa lelah untuk mengungkap dan menggagalkan setiap upaya itu".


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top