Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
KESRA

Bentuk Karakter Siswa melalui Seni Budaya

Foto : KORAN JAKARTA/M ADEN MA'RUF

KARYA SISWA | Siswa melihat salah satu lukisan karya siswa SMA Labschool Jakarta dalam Pameran Lukisan Karya Siswa 2019, di Jakarta, akhir pekan lalu.

A   A   A   Pengaturan Font

Belajar tak harus selalu di ruang kelas dengan mengejar nilai kognitif tinggi, dan hanya mengasah aspek pengetahuan saja. Kegiatan belajar harus juga memberikan ruang kreativitas yang besar bagi para peserta didik.

Itulah yang dilakukan SMA Labschool Jakarta saat mengadakan kegiatan seni rupa berupa Pameran Lukisan Karya Siswa 2019 bertema Menjadi Manusia: Pemerian Hati Nurani.

Pameran diikuti oleh 29 siswa dan siswi Kelas XII (12) SMA Labschool Jakarta, berlangsung 13 Juli-19 Juli 2019, di Museum Seni Rupa dan Keramik Kota Tua. Dalam gelaran ini, SMA Labschool mendesain program tahunan sebagai wadah pemberdayaan kreativitas dan otak kanan para siswa.

Guru seni rupa SMA Labschool Jakarta yang bertindak sebagai pembimbing kegiatan, Saffa Inayati, menjelaskan kegiatan ini sudah menginjak tahun ke lima. Kegiatan ini berdampak yang positif dalam membentuk karakter siswa, termasuk menginspirasi mereka untuk mencipta karya.

"Tujuan paling utama dan paling mendasar kegiatan kreatif ini adalah tidak bisa dipungkiri lagi peranan seni budaya terhadap pembentukan karakter pribadi siswa yang harmonis, dengan memadukan unsur estetika, logika, kinestetika dan etika seorang siswa dalam era milenial sangat dibutuhkan," ujar Saffa di sela-sela kegiatan pameran, di Jakarta, akhir pekan lalu.

Di era Revolusi Industri 4.0 ini, perpaduan berbagai keilmuan dan keterampilan sangat dibutuhkan dunia kerja. Dunia kerja, membutuhkan insan-insan kreatif dan aktif mencipta karya. "Di situ peran penting seni budaya," tambahnya.

Kepala SMA Labschool Jakarta, Suprano Sastro, menyebut Pameran Seni Lukis ini hanyalah sebagian bentuk kegiatan kecil dari begitu banyak kegiatan seni lainnya.

"Pameran ini memberikan kesempatan bagi siswa memiliki portofolio karya, sehingga karya lukisannya bisa dinikmati oleh publik, tak hanya dipajang di ruang kelas yang dinikmati secara terbatas. Melalui apresiasi ini akan memacu para siswa untuk terus kreatif, berkarya di kemudian harinya," harapnya.

Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Hilmar Farid, mengapresiasi program tahunan SMA Labschool Jakarta ini. Ia mengatakan Labschool adalah sekolah umum, bukan sekolah desain atau vokasional, namun tetap memberikan ruang kreatif di bidang kesenian kepada para siswanya.

Ia berpesan kepada para siswa untuk menjadi seniman, pelukis, desainer, dan sejenisnya. "Para siswa juga tidak melulu harus mengejar profesi yang sudah biasa, seperti dokter, pengacara, dan dosen," pungkasnya. ruf/E-3

Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top