Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Bentrok PBB di Kongo! Warga Tuding PBB Gagal Lindungi Warga dari Kekerasan Milisi

Foto : Istimewa

Warga Sipil Kongo bentrok dengan pasukan pengaman PBB

A   A   A   Pengaturan Font

Bentrokan yang terjadi hingga melayangkan nyawa tersebut terjadi pada, Selasa (26/7).

Awalnya protes dipicu oleh keluhan warga Kongo bahwa misi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang dikenal sebagai MONUSCO, telah gagal melindungi warga sipil dari kekerasan milisi selama bertahun-tahun.

Atas kejadian tersebut Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengutuk kekerasan yang terjadi pada pasukan pengaman PBB.

"Dia menegaskan bahwa setiap serangan yang ditujukan terhadap pasukan penjaga perdamaian PBB dapat menjadi kejahatan perang dan menyerukan kepada otoritas Kongo untuk menyelidiki insiden ini dan membawa mereka yang bertanggung jawab ke pengadilan," kata Wakil Juru Bicara PBB Farhan Haq, mengacu pada pernyataan Guterres.

Demonstrasi dimulai pada Senin (25/7) di kota Goma dan pada Selasa menyebar ke Butembo, di mana seorang tentara PBB dan dua polisi PBB ditembak mati, kata Haq kepada wartawan di New York.

Berdasarkan kabar yang dilansir oleh Reuters, di kedua kota tersebut, pasukan penjaga perdamaian PBB dituduh membalas dengan kekerasan ketika ratusan pengunjuk rasa melemparkan batu dan bom molotov, merusak dan membakar gedung-gedung PBB.

Seorang wartawan Reuters melihat penjaga perdamaian PBB menembak mati dua pengunjuk rasa di Goma, di mana sedikitnya lima orang tewas dan 50 terluka menurut juru bicara pemerintah Patrick Muyaya.

Tidak hanya di daerah Goma, di Butembo sedikitnya tujuh warga sipil tewas dan lainnya terluka, kata kepala polisi kota,Paul Ngoma.

Selama bertahun-tahun Misi penjaga perdamaian PBB telah menghadapi tuduhan melakukan pelanggaran terhadap warga Kongo.

"Jelas jika ada tanggung jawab pasukan PBB atas cedera, atau kematian, kami akan menindaklanjutinya," kata Haq.

Pasukan PBB disarankan untuk menggunakan gas air mata saat membubarkan pengunjuk rasa dan hanya melepaskan tembakan peringatan jika diperlukan, ujar dia.

Protes-protes tersebut diserukan oleh faksi sayap pemuda partai yang berkuasa, yang menuntut misi PBB menarik diri karena dianggap tidak efektif.

Bentrokan antara pasukan lokal dan kelompok pemberontak M23 di Kongo timur dalam beberapa bulan terakhir telah memaksa ribuan orang mengungsi.

Serangan oleh gerilyawan yang terkait dengan ISISjuga terus berlanjut meskipun keadaan darurat selama setahun dan operasi gabungan melawan mereka oleh tentara Kongo dan Uganda.

"Kami telah melakukan yang terbaik, tidak hanya selama bertahun-tahun, tetapi selama beberapa dekade benar-benar berusaha membawa stabilitas ke Kongo Timur," kata Wakil Juru Bicara PBB Farhan Haq.

Wakil Juru Bicara PBB Farhan Haq mengatakan bahwa kepala penjaga perdamaian PBB Jean-Pierre Lacroix diperkirakan akan berkunjung ke Kongo sesegera mungkin.

MONUSCO mengambil alih operasi perdamaian di Republik Demokratik Kongo pada 2010. MONUSCO memiliki lebih dari 12.000 tentara dan 1.600 polisi yang dikerahkan pada November 2021, dan telah ditarik secara bertahap selama bertahun-tahun.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Mafani Fidesya

Komentar

Komentar
()

Top