Bencana Alam Dahsyat Sukabumi Menelan Korban Sekeluarga
Kementerian Pekerjaan Umum mengupayakan tanggap darurat akibat bencana longsor dan banjir yang menggenangi sejumlah wilayah Kabupaten Sukabumi.
Foto: ANTARA/HO-Kementerian PUSUKABUMI – Kabupaten Sukabumi luluh lantak dilanda bencana alam berupa banjir bandang, tanah longsor, dan tanah bergerak. Banyak warga menjadi korban. Bahkan ada satu keluarga yang terdiri dari lima orang, tertimbun tanah longsor, Rabu (4/12). Empat di antaranya anak-anak.
Mereka adalah warga desa Loji, Cisarakan, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi. Informasi yang dihimpun menyebutkan, longsor di Desa Loji menimbun sebuah rumah yang dihuni lima jiwa, empat di antaranya anak-anak.
“Korban tertimbun longsor sekitar pukul 04.00 WIB,” kata Camat Simpenan, R Ade Akhsan Bratadiredja, di Sukabumi, Jumat (6/12).
Menurut Ade, korban yang sudah ditemukan adalah Aden Dafa dan Ade Wahyu. Aden ditemukan dalam kondisi kritis karena tertimpa lemari pakaian. Sayang nyawanya tidak berhasil diselamatkan dan meninggal saat hendak dibawa ke rumah sakit.
- Baca Juga: Menteri PANRB Minta ANRI Jaga Memori Bangsa
- Baca Juga: Ambulans Sudah Dapat ke Lantai 7 Glodok Plaza
Sementara Ade Wahyu ditemukan meninggal dunia di lokasi pada hari Kamis. Kemudian untuk dua korban lainnya, Elma Ayunda dan Siti Hamidah, hingga kinimasih dicari tim SAR gabungan yang melibatkan BPBD Kabupaten Sukabumi, relawan, Basarnas, TNI, Polri dan masyarakat.
Pencarian korban terkendala dengan kondisi cuaca dan medan yang berat. Tim harus waspada karena khawatir terjadi longsor susulan. Meskipun kecil kemungkinan dua korban bisa ditemukan dalam kondisi selamat, Camat berharap dapat menemukan korban dalam kondisi selamat.
“Kami tetap berikhtiar. Apa pun kondisinya para korban harus ditemukan,” tambahnya. Camat Ade menuturkan, untuk memobilisasi kendaraan berat terkendala jalan menuju lokasi dari Jalan Raya Bagbagan hingga ke Kiaradua tidak bisa dilalui kendaraan akibat longsor.
Maka, dia berkoordinasi dengan instansi lainnya serta relawan dalam upaya mempercepat normalisasi jalan dan pencarian korban. Diharapkan setelah tanggap darurat bencana ada solusi jangka panjang, termasuk relokasi warga.
Sementara itu, warga Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, meninggal dunia juga karena tanah longsor Senin (2/12) sampai Rabu (4/12). “Semua korban meninggal dunia sudah dimakamkan,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lebak, Febby Pratama Rizky, di Rangkasbitung, Lebak, Jumat.
Dia menjelaskan, warga yang meninggal adalah DZ (14), tinggal di Desa Cipanas, Kecamatan Cipanas. Tembok rumahnya terbelah karena tanah longsor (3/12). Saat itu DZ bersama adiknya R (8) tengah menonton televisi pukul 21.00 WIB di ruangan depan rumah, tiba-tiba terjadi longsor hingga tembok menimpa korban.
Sedangkan, korban lain D (13) warga Kecamatan Banjarsari tenggelam ketika banjir, Rabu (4/12). Ada juga korban meninggal R (64) tertimpa pohon tumbang di Desa Sukamaju, Kecamatan Cibeber, Kamis (5/12). Ant/G-1
Berita Trending
- 1 Semangat Awal Tahun 2025 by IDN Times: Bersama Menuju Indonesia yang Lebih Kuat dan Berdaya Saing
- 2 Harus Kerja Keras untuk Mewujudkan, Revisi Paket UU Politik Tantangan 100 Hari Prabowo
- 3 Pemerintah Dorong Swasta untuk Bangun Pembangkit Listrik
- 4 Sah Ini Penegasannya, Proyek Strategis Nasional di PIK 2 Hanya Terkait Pengembangan Ekowisata Tropical Coastland
- 5 Ayo Perkuat EBT, Presiden Prabowo Yakin RI Tak Lagi Impor BBM pada 2030
Berita Terkini
- Pertamina JBT Jamin Pasokan BBM Aman di Tengah Bencana Alam di Jawa Tengah
- Januari 2025, Dinkes Pekanbaru Catat 32 Kasus DBD
- Banjir Merendam Dua Sekolah di Klaten
- Glitter Debutkan EP "We Are Glitter" Siap Jadi Hits Anak Masa Kini
- Program Palu Mandiri Tangguh Pangan Harus Dilaksanakan secara Konsisten