Bencana akibat Air Dapat Timbulkan Kerugian U$7,8 Triliun pada 2050
THARMAN SHANMUGARATNAM Menteri Senior dan Menteri Koordinator Kebijakan Sosial di Singapura - Kita harus mengubah cara kita mengatur air dan iklim bersama.
GHD menilai risiko air di tujuh negara yang mewakili beragam kondisi ekonomi dan iklim: Amerika Serikat (AS), Tiongkok, Kanada, Inggris, Filipina, Uni Emirat Arab, dan Australia.
Studi Ilmiah
Dengan menggunakan data asuransi global dan studi ilmiah tentang bagaimana peristiwa ekstrem dapat mempengaruhi berbagai sektor, tim memperkirakan jumlah kerugian yang dihadapi negara dalam hal biaya langsung serta ekonomi secara keseluruhan.
Di AS, ekonomi terbesar di dunia, kerugian bisa mencapai 3,7 triliun dollar AS pada 2050, dengan produk domestik bruto menyusut sekitar 0,5 persen setiap tahun hingga saat itu. Tiongkok, ekonomi nomor dua dunia, menghadapi kerugian kumulatif sekitar 1,1 triliun dollar AS pada pertengahan abad ini.
Dari lima sektor bisnis yang paling vital bagi ekonomi global, manufaktur dan distribusi akan paling terpukul oleh bencana yang menelan biaya 4,2 triliun dollar AS karena kelangkaan air mengganggu produksi sementara badai dan banjir menghancurkan infrastruktur dan inventaris.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya