Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Benarkah Tingginya Kasus Stunting di Indonesia Karena Literasi Gizi Masyarakat Rendah?

Foto : antara

Ketua Harian YAICI Arif Hidayat (kanan) saat memaparkan temuan lapangan dalam Temu Media Laporan Capaian Edukasi dan Peningkatan Literasi Gizi di Jakarta, Senin (12/12/2022)

A   A   A   Pengaturan Font

Akibatnya, uang saku yang diberikan dimanfaatkan oleh anak untuk membeli makanan atau minuman yang mengandung perisa dan gula yang sangat tinggi seperti sirop ataupun teh kemasan.

Temuan lain yang didapat YAICI yakni adanya ketidakjujuran akan data status gizi masyarakat. Banyak daerah lokasi survei mengklaim jika penurunan angka stuntingnya cukup tinggi. Namun, kondisi di lapangan tidak menunjukkan hal yang sama, misalnya dalam sistem pengukuran tumbuh kembang anak yang terkadang masih dilakukan tidak tepat.

"Kami selalu mempertanyakan apakah angka tersebut hasil pendataan riil di lapangan atau sekadar mengejar target yang ditetapkan? Karena data-data dari masyarakat tersebut adalah dasar bagi pemerintah melakukan intervensi gizi untuk masyarakat. Jika angkanya dikecilkan, artinya ada masyarakat yang kehilangan haknya," ujar Arif.

Ketua Majelis Kesehatan PP Aisyiyah Chairunnisa menambahkan penelitian yang dilakukan bersama YAICI juga menemukan salah satu penyebab stunting adalah kental manis yang banyak terutama di remote area.

Faktor pemberian kental manis karena pemasukan bulanan mereka yang masih banyak di bawah Upah Minimum Regional (UMR). Terlebih kental manis mudah dijangkau dan ditemukan dimana saja.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Kris Kaban
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top