Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Defisit Fiskal

Belanja Pemerintah Turun karena Pengeluaran Pandemi Berkurang

Foto : SONNY TUMBELAKA/AFP

Menteri Keuangan, Sri Mulyani

A   A   A   Pengaturan Font

Petahankan Stabilitas

Direktur Eksekutif Indef, Tauhid Ahmad, memproyeksi pertumbuhan ekonomi triwulan IV-2022 akan melambat secara moderat di level 5,3 persen, dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan pada 2022 ini sebesar 5,1 persen.

Karena itu, ia berharap pemerintah menggenjot lagi belanjanya. Sebab, belanja pemerintah menjadi andalan untuk mendorong pertumbuhan di triwulan terakhir tahun ini. "Konsumsi pemerintah mengalami tumbuh -2,88 persen pada triwulan III-2022 merupakan satu-satunya komponen sisi pengeluaran yang terjadi kontraksi," tegasnya.

Realisasi APBN untuk belanja barang dan jasa hingga September 2022 turun dibanding 2021. "Konsumsi pemerintah tidak menjadi gas pertumbuhan, tapi malah menjadi rem. Hingga September 2022, realisasinya sangat rendah yakni 61,61 persen atau lebih rendah dari September 2021 yang sebesar 65,7 persen,"tukas Tauhid.

Ia menegaskan bahwa peran APBN menjadi shock absorber dalam mempertahankan stabilitas dan pemulihan percepatan pertumbuhan ekonomi pascapandemi harus dioptimalkan, khusus terkait realisasi alokasi anggaran PC PEN untuk kesehatan, perlindungan sosial dan pemulihan ekonomi di triwulan IV.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Redaktur Pelaksana
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top