Nasional Luar Negeri Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona Genvoice Kupas Splash Wisata Perspektif Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sejarah Kolonialisme

Belanda dan Inggris Berebut Tanah Afrika Selatan

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Ketika kapal-kapal Eropa mendarat di pantai Table Bay, mereka bertemu dengan Khoikhoi. Pada bulan-bulan musim panas, suku mereka berpindah-pindah di antara daerah Table Bay, Swartland, dan Saldanha Bay untuk mencari padang rumput segar bersama kawanan ternak mereka.

Namun hubungan antara Belanda dan suku-suku asli seringkali tegang. Perampasan tanah secara bertahap oleh para pemukim Belanda untuk tempat tinggal dan mendukung industri menciptakan konflik di antara mereka.

Perlahan Belanda mulai menguasai tempat ini. Banyak perusahaan yang menjadi ciri khas kendali Belanda atas Cape didirikan. Diantara jenis usaha menonjol yang memiliki dampak besar pada masa depan Cape Town adalah anggur dan perbudakan.

Pada tahun-tahun setelah berdirinya Cape Town, VOC mulai mengirim orang-orang yang diperbudak ke koloni baru mereka di benua Amerika. Mereka sebagian besar berasal dari Hindia Timur dan termasuk orang-orang dari Malaysia, Sri Lanka, India, dan Indonesia. Orang-orang yang diperbudak juga datang dari Madagaskar dan Mozambik.

Orang-orang yang diperbudak di Cape memiliki andil besar dalam membentuk ekonomi dan masyarakat. Jumlah budak setidaknya sama dengan jumlah penjajah dan mereka bekerja di seluruh koloni, dengan banyak dari mereka bekerja di tanah subur di barat daya benua.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top