Belajar Strategi Membangun Brand di Era Digital Lewat Digitalk
"Implementasi industri 4.0 dinilai sebagai strategi tepat untuk membangkitkan aktivitas sektor manufaktur di dalam negeri pada fase new normal (kenormalan baru)," demikian jelas Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Kemkominfo, Septriana Tangkary dalam sambutannya.
Branding bukan hanya sekedar slogan, logo, merk dan produk, tetapi semua hal saat ini adalah brand, bahkan kita secara pribadi adalah sebuah brand juga. Sederhananya, brand merupakan sebuah ikatan emosi antara produk anda dengan konsumen, karena brand adalah gabungan nama dan makna.
Demikian dikatakan Bryan Erfanda Putra (Digital Strategist) dalam paparannya. Lebih jauh Bryan menyampaikan bahwa langkah pertama yang harus dilakukan dalam membangun brand adalah riset, karena bila membangun tanpa data maka siap-siap gagal dan salah satu yang membuat kita gagal adalah asumsi.
"Biasanya kesalahan besar saat usaha mau tumbuh adalah kita membuat sesuatu yang tidak dibutuhkan, jadi ketika kita akan melakukan branding maka kita harus pahami betul produk saya itu digunakan untuk siapa, kemana, dan sebagainya", ujar Bryan
Sub Koordinator Perekonomian II Direktorat IKPM Kemkominfo, Dewi Susilorini, menyampaikan bahwa dari 326.000 UMKM Bali, sebesar 87,5% UMKM terdampak Covid-19.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Komentar
()Muat lainnya