Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Bekasi Petakan Daerah Rawan Kekeringan

Foto : ANTARA/Pradita Kurniawan Syah

BPBD Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mendistribusikan bantuan air bersih kepada warga terdampak kekeringan di wilayah pesisir Kecamatan Muaragembong, Rabu (28/8).

A   A   A   Pengaturan Font

BEKASI - Sejumlah daerah terus mengalami kekeringan karena sudah cukup lama tidak turun hujan. Maka, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bekasi, mulai memetakan wilayah rawan kekeringan imbas musim kemarau. Tujuannya, untuk mengantisipasi dampak secara luas terhadap aktivitas masyarakat.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bekasi, Dodi Supriadi, mengatakan berdasarkan pemetaan dan kajian sementara, sejumlah wilayah yang berada di pesisir laut mendapatkan perhatian khusus pemerintah daerah. "Sudah ada keluhan warga terkait air asin. Mereka memohon bantuan air bersih," katanya di Cikarang, Rabu.

Dodi merespons keluhan masyarakat pesisir dengan melakukan koordinasi bersama kecamatan setempat untuk segera mengajukan permohonan pengiriman bantuan air bersih. "Sudah ada surat permohonan dan langsung ditindaklanjuti dengan pendistribusian air bersih," katanya.

Menurutnya, BPBD juga telah menilai lapangan terhadap lahan pertanian terdampak kekeringan sebagai dasar menentukan langkah-langkah lebih lanjut bersama perangkat daerah terkait. "Kami terus melakukan pendataan dan memantau setiap titik di wilayah yang terdampak kekeringan, baik wilayah rawan, termasuk lahan pertanian," tutur Dodi.

Baca Juga :
Festival Mural Pemuda

Sekretaris BPBD Kabupaten Bekasi Agus Suparno menambahkan, koordinasi lintas sektor terkait terus dilakukan untuk menanggulangi dampak kekeringan agar tidak meluas hingga mengganggu aktivitas masyarakat. Dia mengungkapkan berdasarkan pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), musim kemarau diprediksi tidak akan sepanjang tahun lalu.

Bahkan badan otoritas tersebut sudah memberikan sinyal musim penghujan akan tiba di akhir September atau awal Oktober 2024. "Namun kami tetap siaga untuk mengantisipasi segala kemungkinan. Sejauh ini peningkatan koordinasi terus kami lakukan," tandasnya.

Kaji Cepat

Sementara itu, Tim Kaji Cepat Daerah Aliran Sungai (DAS) Kabupaten Bekasi, melanjutkan kegiatan mitigasi areal persawahan terdampak kekeringan dengan mendatangi wilayah Kecamatan Tambelang dan Tambun Utara. Kegiatan ini dalam rangka mengumpulkan sejumlah informasi secara langsung di lapangan terkait situasi serta kondisi lahan pertanian yang mengalami dampak kekeringan.

Anggota Tim Kaji Cepat Kabupaten Bekasi Ahmad Erlangga, menuturkan, berdasarkan observasi di lapangan, kondisi aliran sungai sekunder Bulak Mangga kekurangan debit air.

Erlangga menyebutkan dari total area pertanian di Kecamatan Tambun Utara seluas 1.031 hektare, 639 hektare di antaranya telah ditanami. Sedangkan 80 hektare lahan terdampak kekeringan dengan rincian 15 hektare di Desa Srimukti, 40 hektare di Srimahi, dan 25 hektare di Srijaya. Ant/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top