Kamis, 09 Jan 2025, 03:45 WIB

Bekasi Menata TPA burangkeng

Penjabat Bupati Bekasi Dedy Supriyadi saat meninjau progres pekerjaan penataan ulang TPA Burangkeng di Kecamatan Setu Kabupaten Bekasi Jawa Barat, Rabu (8/1).

Foto: ANTARA/Pradita Kurniawan Syah

JAKARTA - Untuk menjaga ketahanan pangan, Pemkab Bekasi melakukan langkah-langkah dengan memprioritaskan sektor pertanian sebagai fokus utama.

“Strategi ini tidak terlepas dari program-program pemerintah provinsi berkaitan dengan upaya menjaga ­ketahanan pangan,” jelas Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi, Abdillah Majid, Rabu.

Dia menyatakan, salah satu langkah penting yang dilakukan adalah memastikan distribusi pupuk bersubsidi secara tepat sasaran.

Ini dilakukan melalui optimalisasi peran penyuluh pertanian untuk membantu petani di Kabupaten Bekasi.

Kemudian penyediaan bibit-bibit unggul yang dapat meningkatkan hasil panen baik secara kuantitas maupun kualitas sehingga mampu memenuhi kebutuhan domestik sekaligus ­meningkatkan kesejahteraan petani.

Pemerintah daerah juga akan membantu penyaluran serta perbaikan saluran irigasi untuk mendukung ­kelancaran sumber daya air pada areal persawahan setempat.

“Untuk meningkatkan sumber daya petani, kita memberikan pembinaan dan penyuluhan, selain dukungan fasilitas utama serta penunjang aktivitas pertanian,” katanya.

Abdillah turut menjaga ketahanan pangan daerah dengan fokus perlindungan areal persawahan melalui aspek kebijakan.

Salah satunya melalui pembahasan rancangan peraturan daerah (Raperda) ­tentang lahan pertanian dan pangan berkelanjutan bersama DPRD Kabupaten ­Bekasi. “Dari segala aspek kami perhatikan. Jadi, tidak hanya soal pupuk, tapi juga petani dan saluran air,” ­tuturnya.

Ketersediaan lahan pertanian juga akan diatur dalam peraturan daerah, sehingga tidak beralih fungsi untuk kepentingan komersial.

Burangkeng

Selain masalah ketahanan pangan, Pemkab Bekasi  juga melakukan percepatan penataan ulang area tempat pembuangan akhir (TPA) Burangkeng, di Desa Burangkeng, Kecamatan Setu.

Penataan sebagai upaya meningkatkan kualitas lingkungan hidup khususnya ekosistem pengelolaan sampah Bekasi.

“Penataan ini melalui pekerjaan pembangunan dan perbaikan demi menciptakan kualitas lingkungan yang baik,” kata Penjabat Bupati Bekasi Dedy Supriyadi.

Dedy menjelaskan, upaya tersebut sekaligus menindaklanjuti instruksi Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq.

Hanif menuturkan, tata ulang pengelolaan sampah di TPA Burangkeng agar tidak mencemari lingkungan.

Sebab bisa berdampak langsung terhadap masyarakat sekitar. “Saya optimistis pelaksanaan percepatan penanganan pengelolaan sampah ini berjalan lancar dan tepat waktu,” katanya.

Menurut Dedy, program penataan ulang TPA Burangkeng mencakup beberapa ­aspek.

Ada pembangunan instalasi pengelolaan air limbah (lindi) untuk mencegah pencemaran lingkungan.

Kemudian upaya perluasan sebagai solusi kelebihan kapasitas area tersebut mengingat saat ini beban sampah TPA Burangkeng sudah mencapai 1,8 juta ton lebih. Ini menciptakan gunungan sampah.

“Salah satu fokus kita persiapan perluasan area TPA Burangkeng. Lalu nantinya dikelola dengan berbasis teknologi,” katanya.

Pemkab juga berencana membangun sistem pembatas tumpukan TPA untuk mencegah longsor sampah.

Pemkab Bekasi telah mengeluarkan surat edaran kepada pengelola kawasan perumahan dan kawasan industri agar mengelola sampah secara mandiri. Ini untuk mengurangi beban volume sampah TPA Burangkeng. Ant/G-1

Redaktur: Aloysius Widiyatmaka

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan: