Bekasi Gali Sumber Daya Lokal
Peserta pelatihan penganekaragaman olahan pangan asal Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, berfoto bersama saat kegiatan yang berlangsung di Hotel Grand Cikarang, Kamis, (22/8).
Foto: ANTARA/Pradita Kurniawan SyahBEKASI - Ketersediaan sumber daya lokal berikut cara konsumsi beragam pangan bergizi seimbang terus digali untuk mengoptimalkan kemampuan daerah. Inilah yang tengah dikejar Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bekasi. "Pengetahuan warga atas ketersediaan sumber pangan lokal perlu terus dikembangkan," tutur Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bekasi, Abdur Rofiq di Cikarang, Kamis (22/8).
Selain itu, Pemkab Bekasi, juga melatih kaum ibu rumah tangga cara mengolah aneka ragam pangan dengan bahan alternatif berbasis sumber daya lokal. Pelatihan bertujuan meningkatkan pengetahuan serta wawasan masyarakat terkait ketersediaan sumber daya lokal berikut cara konsumsi beragam pangan bergizi seimbang.
"Kami berharap dengan pelatihan ini masyarakat lebih memberdayakan potensi lokal. Yang ada di sekitar rumah, yang tumbuh di lingkungan, dapat dimanfaatkan masyarakat dan diolah menjadi pangan alternatif untuk anak-anak," jelas Abdur.
Dia menjelaskan kegiatan ini sekaligus menjadi salah satu upaya yang dilakukan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bekasi dalam mendukung program pengentasan penyakit tumbuh kembang anak (stunting). Sebab makanan yang diberikan itu murah dengan bahan-bahan sekitar. Namun, diolah dan dikemas menarik untuk anak-anak.
Jadi, kalau sudah dilihat menarik, anak-anak mau makan, stunting pun bisa ditekan. Abdur Rofiq menuturkan, pelatihan dibuka dengan sesi edukasi oleh pakar gizi. Kemudian, dilanjutkan pembagian kelompok untuk praktik memasak lengkap memakai bahan baku pangan serta perlengkapan yang sudah difasilitasi pemerintah daerah.
"Jadi, masyarakat bukan hanya dilatih, tapi langsung praktik," ujar Abdur. Mereka diberi alat dan bahan untuk dibawa pulang agar dapat dipraktikkan kembali di rumah bersama ibu-ibu lingkungan," katanya.
Kepala Bidang Penganekaragaman dan Konsumsi Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bekasi, Risna Ayu Pratiwy, menambahkan, bahan pangan alternatif yang digunakan dalam pelatihan antara lain ubi jalar dan ubi ungu. Sebab bahan ini mudah diperoleh di lingkungan tempat tinggal.
Output yang diharapkan, dari pangan lokal tidak cuma monoton seperti hanya direbus. Padahal bahan bisa diolah menjadi pangan beranekaragam seperti donat. "Ini bisa menjadi tambahan penghasilan usaha di rumah " tukasnya.
Ahli Gizi dan Teknik Olahan Pangan Universitas Muhammadiyah Jakarta Tria Astika Endah Permatasari menyatakan, prinsipnya bahan baku ubi jalar aman dikonsumsi. Juga kandungan berupa sumber zat gizi yang baik sebagai makanan pengganti makanan utama.
Manusia butuh 50-60 persen karbohidrat untuk sumber energi. Dalam ubi ungu ada karbohidrat, protein, serat, dan berbagai aneka zat seperti vitamin B. Dia juga kaya akan antioksidan dan betakaroten yang dapat meningkatkan imunitas tubuh.
Kemudian dari segi pengolahan, ubi ungu sebagai bahan utama dicampur dengan sedikit tepung dan telur agar mengembang. Kemudian ditaburkan gula sebagai penambah rasa. "Untuk berbagai tambahan lain diserahkan sesuai dengan selera masing-masing. Tapi pada prinsipnya bahan baku utamanya ubi ungu," jelasnya. Ant/G-1
Berita Trending
- 1 Ini Gagasan dari 4 Paslon Pilkada Jabar untuk Memperkuat Toleransi Beragama
- 2 Pasangan Andika-Hendi Tak Gelar Kampanye Akbar Jelang Pemungutan Suara Pilgub Jateng
- 3 Cawagub DKI Rano Karno Usul Ada Ekosistem Pengolahan Sampah di Perumahan
- 4 Pusat perbelanjaan konveksi terbesar di Situbondo ludes terbakar
- 5 Ini Cuplikan Tema Debat Ketiga Pilkada DKI