Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Unjuk Rasa di Hong Kong

Beijing Coba Diskreditkan Gerakan Protes

Foto : AFP/Philip FONG

Aksi Protes l Warga Hong Kong menyalakan senter laser ke Space Museum saat terjadi aksi unjuk rasa pada Rabu (7/8) malam. terhitung pekan depan, aksi unjuk rasa di Hong Kong akan memasuki pekan ke-10.

A   A   A   Pengaturan Font

HONG KONG - Beijing telah menggunakan taktik baru untuk mendiskreditkan para pengunjuk rasa antipemerintah di Hong Kong dan meningkatkan dukungan dari Tiongkok daratan. Hal itu disampaikan para pakar seperti dilaporkan kantor berita CNN edisi Kamis (8/8).

Kesimpulan itu diambil setelah juru bicara utama pada kantor kebijakan Hong Kong dan Makau, Yang Guang, dalam konferensi pers di Beijing pada Selasa (6/8) lalu, membagi gerakan protes menjadi dua kelompok.

"Di garis depan, ada sekelompok kecil radikal keras. Di tengah adalah beberapa warga negara yang baik hati yang telah salah arah dan dipaksa untuk bergabung," kata Yang.

Berbicara dihadapan awak media, Yang menegaskan adanya kerusakan ekonomi dan sosial yang disebabkan oleh protes di Hong Kong dan mendesak warga untuk "tetap teguh dan menjaga keutuhan Tanah Air yang indah", serta menambahkan bahwa aksi protes telah melampaui kebebasan berkumpul dan berekspresi yang diizinkan Hong Kong.

Aksi protes di Hong Kong telah berkembang menjadi perang gesekan. Pada unjuk rasa yang akan memasuki pekan ke-10, baik pemerintah maupun kubu demonstran masih belum ada yang mau menyerah, walau semakin banyak penduduk kota itu yang terjebak di antara kedua belah pihak.

Sejak awal Juni, ratusan ribu warga Hong Kong turun ke jalan untuk mendukung protes dan menyuarakan ketidakpuasan mereka terhadap pemerintah kota dan kebijakannya. Pada akhir pekan lalu, banyak keluarga dan manula bergabung dalam aksi unjuk rasa untuk menunjukkan dukungan mereka. Tetapi ada kekhawatiran akan kian maraknya tindakan kekerasan yang meningkat, termasuk menghancurkan markas pemerintah Hong Kong, telah merusak dukungan ini.

"Travel Warning"

Dampak dari terus berlanjutnya aksi protes di Hong Kong telah membuat pemerintah Amerika Serikat (AS) pada Kamis mengeluarkan peringatan kepada warganya untuk meningkatkan kewaspadaan saat melakukan perjalanan ke Hong Kong.

Dalam peringatan itu dijelaskan bahwa aksi demonstrasi di Hong Kong yang sebagian besar damai, telah berubah menjadi konfrontatif atau mengakibatkan bentrokan kekerasan.

"Demonstrasi-demonstrasi ini, yang dapat berlangsung dengan sedikit atau tanpa pemberitahuan, kemungkinan akan berlanjut," demikian bunyi peringatan perjalanan itu.

Peringatan AS datang setelah negara-negara termasuk Australia, Inggris, Irlandia, Singapura, dan Jepang, juga mengeluarkan peringatan perjalanan tingkat tinggi untuk Hong Kong.

Aksi unjuk rasa di Hong Kong telah menjadi berita utama global sehingga Tiongkok pun segera mengeluarkan peringatan keras kepada para demonstran prodemokrasi. Namun aksi protes diperkirakan akan terus berlanjut, apalagi kubu demonstran telah merencanakan tiga hari demonstrasi di bandara kota mulai Jumat (9/8) sore ini. Kemudian pada Senin (12/8), akan dilanjutkan dengan aksi mogok umum yang dilakukan oleh para pemrotes.

Aksi demonstransi di Hong Kong ini dipastikan akan kembali mengganggu transportasi terutama di sektor penerbangan. "Protes di Hong Kong mengurangi arus lalu lintas penerbangan penumpang masuk pada Juli dan berdampak buruk pada pemesanan ke depan," pungkas kepala maskapai Cathay Pacific, John Slosar. ang/CNN/AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top