Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Aksi “Go Public”

BEI Catat 3 Perusahaan Melantai Secara Virtual

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - Tiga perusahaan melantai secara bersamaan secara virtual di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui mekanisme penawaran umum perdana atau IPO di Jakarta, Kamis (9/4). Ketiganya menjadi perusahaan ke-22, ke-23 dan ke-24 yang tercatat di bursa tahun ini.

Ketiga perusahaan tersebut meliputi perusahaan restoran cepat saji PT Cipta Selera Murnia Tbk, perusahaan arsitektur PT Aesler Grup Internasional Tbk, dan perusahaan mebel PT Cahaya Bintang Medan Tbk.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, untuk dapat menjadi perusahaan yang ikonik atau darling-nya para investor ada empat pilar yang bisa dilakukan. Pertama adalah selalu menunjukkan kinerja operasional dan keuangan yang menarik, memiliki strategi dan bisnis model yang khusus (distinctive) dibanding dengan para kompetitor, menjalankan kegiatan operasional secara transparan dan akuntabel, dan memberikan bagi nilai (share of the value) optimal.

"Dengan telah resminya perusahaan memasuki yang dinamakan public arena pada hari ini, mari kita mendoakan bersama-sama semoga perusahaan sukses dan dapat adaptive dan agile dalam merumuskan bisnis strategi dalam kondisi pasar yang dinamis," ujar Nyoman.

Direktur Utama Cipta Selera Murnia, Arriola Arthur Raphael mengatakan, sebagai salah satu pemegang hak waralaba Texas Chicken di Indonesia, langkah IPO merupakan strategi untuk meningkatkan kinerja perseroan dengan memperluas dan memperkuat jaringan gerai.

Perusahaan berkode emiten CSMI tersebut melepas sebanyak 184,06 juta lembar saham atau 22,55 persen dari modal disetor dan ditempatkan, dengan harga 196 rupiah per saham. Perseroan menunjuk PT Sucor Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Tonggak Kunci

Presiden Direktur Aesler Grup Internasional, Jang Rony Yuwono menyatakan IPO ini merupakan tonggak kunci dalam perjalanan perseroan.

Perusahaan yang mendapatkan kode emiten RONY itu melepas 250 juta lembar saham atau setara 20 persen dari modal disetor dan ditempatkan, dengan harga 100 rupiah per saham. Perseroan berhasil menghimpun dana 25 miliar rupiah.

Sementara itu, Direktur Utama Cahaya Bintang Medan, Suwandi mengatakan Indonesia memiliki potensi untuk mengembangkan industri furnitur.

Perusahaan berkode emiten CBMF tersebut melepas sebanyak 375 juta lembar saham atau 20 persen dari modal disetor dan ditempatkan, dengan harga 160 rupiah per saham. Perseroan menunjuk PT Indocapital Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Ant/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top