Begini Kronologi Kontroversi Soal Wacana Ibadah Haji Virtual di Metaverse Yang Menuai Kecaman
Ilustrasi Ka'bah di Metaverse
Munculnya VR untuk mengunjungi Ka'bah secara virtual menuai kontroversi. Sebab, dikhawatirkan adanya Ka'bah dalam dunia metaverse tak bisa dikategorikan sebagai ibadah haji.
Lembaga Presidensi Urusan Keagamaan Turki (Diyanet) menjadi salah satu yang merespon adanya wacana tersebut. Ini lantaran syarat ibadah itu yakni menyentuh lantai Mekkah secara langsung.
"Ini (ibadah haji di Metaverse) tidak mungkin terjadi," tutur Direktur Departemen Haji dan Umrah Diyanet, Remzi Bircan, dikutip dari Hurriyet Daily Mews.
"Para kaum mukmin bisa membayar untuk kunjungan ke Ka'bah di Metaverse, tetapi ini tak bisa dianggap sebagai ibadah sesungguhnya," lanjutnya.
Sebagai informasi, Metaverse sendiri secara sederhana merupakan sebuah ruang virtual yang memanfaatkan teknologi virtual reality (VR) dan augmented reality (AR) yang memungkinkan semua orang berkumpul dan berinteraksi. Istilah Metaverse mengacu pada dunia virtual yang menyerupai kehidupan nyata di dunia sebenarnya.
Editor : Fiter Bagus
Komentar
()Muat lainnya